Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Aspirin merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan di dunia. Selain mempunyai harga yang relatif murah, aspirin mempunyai banyak kegunaan. Aspirin termasuk dalam golongan obat antiinflamasi non steroid yang memiliki efek analgesik, antipiretik dan antiinflamasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari pji.ub.ac.id, dalam jurnal yang berjudul "Kajian Pustaka Efek Samping Aspirin", Mekanisme kerja dari aspirin yaitu menghambat enzim siklooksigenase terutama siklooksigenase-1 sehingga terjadi penghambatan biosintesis prostaglandin dan tromboksan dari asam arakhidonat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggunaan suatu obat menimbulkan efek samping pada beberapa orang. Menurut World Health Organization (WHO), efek samping obat (ESO) adalah sebuah respon terhadap obat yang dapat membahayakan maupun tidak diharapkan.
Efek samping dapat terjadi pada dosis yang normalnya digunakan untuk tujuan profilaksis, diagnosis, ataupun terapi. Resiko efek samping aspirin bergantung dari dosis, penggunaan obat lain yang mempengaruhi hemostasis, dan faktor dari individu.
Efek samping dari aspirin salah satunya yaitu gangguan pada saluran pencernaan. Efek samping lainnya yaitu meningkatkan agregasi platelet serta gangguan pada saluran pernafasan.
Begini Aspirin Tergeser Paracetamol
Aspirin diketahui memang dapat menjadi obat untuk menurunkan demam, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
1. Aspirin adalah obat keras, perlu resep dokter
Umumnya Paracetamol tersedia secara bebas di pasaran. Sedangkan untuk obat Aspirin adalah obat yang tergolong dalam obat keras, sehingga tidak sembarang orang dapat membelinya dan harus menggunakan resep dari dokter.
2. Efek Samping Aspirin Banyak
Efek samping dari penggunaan Aspirin diketahui memang lebih banyak bila dibandingkan dengan Paracetamol. Beberapa efek samping aspirin adalah gangguan saluran pencernaan, misalnya pendarahan, ulserasu, dan perforasi lambung atau usus yang dapat berakibat fatal. Gejala lain yang muncul adalah mual serta muntah.
3. Aspirin dapat menimbulkan Syndrome Reye
Sindrom Reye dipicu oleh penggunaan aspirin ketika mengobati penyakit infeksi virus. Virus yang dapat memicu terjadinya sindrom Reye yaitu virus influenza dan cacar air. Berbeda dengan Aspirin, Paracetamol tidak menimbulkan munculnya Syndrome Reye.
MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca juga :