Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

3 Cara Mencegah dan Mengobati Penyakit Asbestosis

Asbestosis umumnya sulit untuk disembuhkan. Namun ada beberapa cara untuk mencegah dan mengobati untuk mengurangi gejala asbestosis.

18 Agustus 2022 | 17.32 WIB

Bahaya asbes. Dailymail
Perbesar
Bahaya asbes. Dailymail

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Asbestosis merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan paparan serat asbes dalam waktu yang lama. Merujuk jurnal dari National Center for Biotechnology Information yang terbit pada 2021, serat ini mengandung silikat mineral yang terklasifikasi dalam dua kategori utama, yaitu serpentin dan amfibol.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kedua serat tersebut mudah mengendap di bagian aliran udara saluran pernapasan. Bahkan mencapai lebih dalam ke paru-paru dan interstitium dengan menembus epitel. Karena itu, asbestosis dikenal sebagai penyakit yang cukup serius. Penyakit ini akan semakin memburuk dari waktu ke waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Individu yang berisiko terkena penyakit ini adalah seseorang yang berkerja di pertambangan, penggilingan, kelistrikan, manufaktur, dan masih menghadapi paparan tempat kerja yang berpotensi signifikan, terutama ketika mereka bekerja dengan peralatan lama atau berpartisipasi dalam pembongkaran atau renovasi bangunan tua.

Pasalnya, serat asbes dapat ditemukan dekat dengan lingkungan sehari-hari. Seperti mengutip clevelandclinic.org, serat asbes dapat ditemukan pada kampas kopling dan kampas rem mobil, konstruksi semen, dempul dan plester, pembungkus pipa, atap rumah, hingga ubin lantai vinil.

Ketika partikel asbes debu dihirup, serat asbes masuk ke paru-paru dan secara bertahap dapat merusaknya seiring waktu. Biasanya akan memakan waktu sampai bertahun-tahun, sebelum benar-benar menderita asbestosis.

Bagaimana cara mencegahnya?

Hal pertaman yang dapat dilakukan adalah mengatasi penyakit ini mulai dari sekitar rumah Anda. Misalnya mulai mengenali perlengkapan apa saja yang terbuat dari asbes. Meskipun asbes bisa berbahaya, namun tidak akan berbahaya bila dibiarkan begitu saja.

Yang paling utama untuk mencegah penyakit ini adalah menghindari paparan berlebih dengan bahan asbes. Selain itu, ada juga hal-hal lain yang perlu Anda ketahui dalam mencegah asbestosis. Misalnya tidak merokok atau mulai berhenti merokok. Alasannya karena merokok mampu meningkatkan kerusakan dan mempercepat perkembangan penyakit akibat bahan asbes.

Langkah Mengobati Asbestosis

Dilansir dari lung.org, penyakit asbestosis tidak dapat disembuhkan. Seorang penderita tidak akan kembali dalam kondisi pernapasan yang normal. Begitu menghirup serat asbes, partikel akan menetap dalam tubuh dan berkembang. Prognosis Anda bervariasi tergantung pada berapa lama dan seberapa banyak Anda terpapar partikel.

Seseorang akan mengetahui menderita penyakit ini setelah mendapatkan diagnosis. Beberapa contohnya dengan melakukan rontgen dada, pemindaian computed tomography (CT), tes fungsi paru-paru seperti spirometri. Namun ada beberapa bantuan yang mampu mengurangi penyakit ini ketika masa diagnosis, di antaranya:

1. Terapi oksigen

Terapi oksigen merupakan cara untuk membantu paru-paru mendapatkan lebih banyak pasokan oksigen. Caranya dilakukan dengan mengirim oksgen menggunakan tangki pada tabung yang masuk ke lubang hidung atau dengan bantuan masker.

2. Rehabilitasi paru

Rehabilitasi paru merupakan rancangan pelatihan bagi semua pasien penderita asbestosis. Bahkan lebih umum yaitu untuk seorang dengan kondisi paru-paru kronis. Tujuannya ialah untuk mempertahankan tingkat aktivitas yang optimal.

3. Operasi transplantasi paru-paru:

Operasi transplantasi paru-paru akan dilakukan dalam kasus atau kondisi kronis. Dengan menanamkan paru-paru baru dalam tubuh, diharapkan akan mengurangi gejala asbestosis kronis dan memperpanjang peluang hidup seseorang.

FATHUR RACHMAN

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus