Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi pemakai hijab, masalah rambut kerap menjadi perhatian utama. Penutup kepala yang dikenakan dalam aktivitas sehari-hari di bawah sinar matahari membuat kondisi kulit kepala dan rambut menjadi lembap. Baca: Busana Antar Anak Sekolah dan Kerja buat Ibu Berhijab
"Ada peningkatan panas dan kelembapan," kata Saint Tiu, Principal Scientist P&G Hair Care Asia Pacific saat peluncuran Rejoice - Hijabisa di Energy Building, SCBD, Jakarta Selatan, Senin 31 Juli 2017. "Jika area di sekitar Anda panas, suhu tubuh juga meningkat, dan kondisi ini membuat tubuh mengeluarkan keringat dan kulit kepala berminyak."
Akibat dari cuaca panas itu, timbul tiga masalah utama pada rambut. Persoalan pertama adalah ketombe. Menurut Saint Tiu, ketombe muncul karena mikroorganisme tumbuh di tengah kondisi panas rambut. Baca juga: Wajah Ingin Tirus, Coba Hijab Anti Tembam Karya Tiga Bersaudara
Masalah berikutnya adalah aroma kurang sedap. Percampuran minyak dan keringat yang tertutup hijab membuat kondisi kepala menjadi lembap. Lama-kelamaan rambut bisa menjadi bau sehingga Anda kurang nyaman beraktivitas.
Persoalan ketiga adalah rambut kusut. Kondisi ini disebabkan oleh pergerakan antara rambut dan hijab. "Ada gesekan antara rambut dan kain hijab yang mengakibatkan rambut kusut lalu patah," ucap Saint Tiu.
Masalah utama para hijaber ini bisa muncul bersamaan. Berdasarkan studi dari P&G kepada 5 juta konsumen, ketombe, rambut bau dan kusut biasanya muncul di negara tropis, seperti Indonesia. Jadi mulai sekarang, rajinlah merawat rambut di balik hijabmu. Artikel lainnya: AirAsia Siapkan Hijab Eksklusif untuk Pilot Wanita yang Berhijab
TABLOIDBINTANG
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini