Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bepergian bareng seseorang, apakah itu pasangan, saudara, teman memiliki dua konsekuensi, mempererat atau justru merenggangkan hubungan. Jika Anda berdua punya gaya traveling yang sama, perjalanan mungkin akan menyenangkan, mulus, dan mempererat hubungan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebaliknya, jika gaya bepergian berbeda, liburan bisa jadi penuh ketegangan, perselisihan, dan stres, dan mungkin bisa merenggangkan hubungan. Berikut empat tanda gaya traveling Anda dan rekan tidak sinkron.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu orang senang bikin rencana yang lain hanya menikmati momen
Ketika salah satu senang membuat rencana selama liburan, apa yang akan dilakukan dan dikunjungi, sementara yang lain tidak demikian, perjalanan pun bisa diwarnai ketegangan.
"Jika Anda termasuk yang suka mengikuti apa saja yang tercantum dalam itinerary serta tak masalah jika tiba-tiba ada perubahan sementara rekan lebih memilih sesuatu yang terstruktur dan terorganisasi makan hal ini bisa memicu konflik," kata travel blogger Sean Lau dari The Turkey Traveler kepada HuffPost.
Yang satu suka bangun pagi, yang lain tidak
Waktu tidur juga bisa menjadi sumber konflik saat bepergian. Salah satu senang bangun pagi dan bersemangat untuk mengembara di lokasi sedangkan yang lain lebih senang tidur sampai matahari sudah tinggi. Hal lain yang bisa menjadi masalah bila yang satu bersemangat melakukan aktivitas sedangkan yang lain lebih suka bermalas-malasan.
Yang satu senang petualangan, yang lain suka jalan-jalan santai
Anda mungkin lebih senang liburan penuh petualangan, seperti mendaki gunung, mendayung di laut, atau merambah tempat-tempat yang menantang sementara teman seperjalanan lebih menyukai liburan yang santai, seperti bermalas-malasan sambil berjemur di pantai, cuci mata di pusat perbelanjaan, atau duduk santai di beranda sambil memandang alam.
Yang satu hemat dan yang lain boros
Prioritas terkait uang yang berbeda juga bisa memicu konflik saat bepergian. Misalnya, salah satu lebih memilih menekan pengeluaran sementara yang lain tak masalah mengeluarkan banyak uang demi kesenangan.
"Anda lebih senang makan di restoran mahal sedangkan teman lebih suka memasak sendiri di penginapan atau membeli makanan di kedai setempat, maka hal itu bisa menjadi masalah," tutur kreator konten travel Jen Ruiz.
Pilihan Editor: Makanan yang Tak Dianjurkan Dibawa saat Pergi Liburan