Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lucid dream terjadi ketika seseorang tertidur, namun memahami dirinya sedang dalam mimpi. Orang yang mengalami lucid dream bisa mengendalikan jalan cerita, termasuk membimbing dan mengarahkan alur mimpinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip WebMD, ada beberapa kemungkinan seseorang mendapat mimpi lucid dream, salah satunya kembali tidur. Ketika terbangun setelah lima jam tertidur, kemudian kembali tidur meningkatkan seseorang peluang mendapat lucid dream. Dalam kondisi ini, mungkin terjadi fase rapid eye movement (REM) atau tidur bermimpi.
Manfaat mengalami lucid dream?
- Mengurangi kecemasan
Mengutip WebMD, saat mengalami lucid dream, seseorang mungkin memiliki perasaan kontrol terhadap yang diinginkan. Saat tahu sedang bermimpi, maka seseorang yang sedang mengalami lucid dream bisa membentuk dan mengakhiri cerita sesuai kemauan. Itu sebabnya, kondisi lucid dream memungkinkan untuk mengendalikan mimpi buruk.
- Keterampilan motorik
Lucid dream mungkin memberi efek latihan motorik. Sebagaimana otak menjadi aktif saat seseorang dengan lucid dream mengatur jalan cerita, tindakan, maupun gerakan dalam mimpinya.
- Mengurangi stres
Mengutip Healthline, lucid dream digunakan dalam terapi latihan pencitraan (IRT). Terapis akan membantu pasien kembali membayangkan mimpi buruk yang dialami dengan alur cerita berbeda dan lebih menyenangkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WebMD merujuk riset pada 2017 yang meneliti efek lucid dream melibatkan 33 veteran militer yang mengalami gangguan stres pascatrauma (PTSD) dan mimpi buruk berulang. Beberapa menerima terapi perilaku kognitif dengan IRT. Sedangkan yang lain menerima terapi perilaku kognitif saja. Hasilnya, kelompok yang menerima terapi perilaku kognitif IRT mengalami kontrol mimpi yang lebih baik.
- Mengendalikan kecemasan
Sebagian penelitian ilmiah yang berfokus PTSD dan kecemasan akibat mimpi buruk berulang telah memanfaatkan lucid dream sebagai terapi pengobatan. Tapi, penggunaan lucid dream juga mulai dikaitkan dengan kecemasan yang bukan disebabkan mimpi buruk.
DELFI ANA HARAHAP
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.