Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Telur ayam dan daun kelor akan menjadi pengganti suplai susu sebagai bahan program makan bergizi gratis. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan tidak semua peserta penerima makan bergizi gratis akan mendapatkan susu sebagai bagian dari menu mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini akan memprioritaskan penyaluran susu ke daerah-daerah sentra sapi perah. Daun kelor atau Moringa oleifera kerap disebut sebagai superfood karena kandungan gizinya yang melimpah. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat kesehatan, ternyata tidak semua orang boleh mengonsumsi daun kelor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari berbagai sumber, berikut orang yang disarankan untuk menghindari makan daun kelor beserta alasannya:
1. Ibu Hamil
Meskipun daun kelor memiliki manfaat yang luar biasa, ibu hamil disarankan untuk berhati-hati dalam mengonsumsinya. Bagian akar, batang, dan bunga kelor mengandung zat kimia yang dapat memicu kontraksi rahim. Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi daun kelor.
2. Pengidap Diabetes yang Sedang Menjalani Pengobatan
Daun kelor dikenal sebagai agen penurun gula darah yang efektif. Namun, bagi pengidap diabetes yang sedang menjalani pengobatan medis, konsumsi daun kelor dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah hingga memicu hipoglikemia. Karena itu, jika Anda mengonsumsi obat diabetes, pastikan berkonsultasi dengan dokter untuk menyesuaikan dosis atau memastikan keamanan konsumsi kelor.
3. Pengidap Tekanan Darah Tinggi yang Sedang Menjalani Pengobatan
Kelor juga memiliki kemampuan menurunkan tekanan darah, sehingga disebut sebagai salah satu pengobatan alami anti-hipertensi. Namun, bagi mereka yang sedang menjalani pengobatan untuk tekanan darah tinggi, mengonsumsi daun kelor dapat meningkatkan risiko hipotensi (tekanan darah terlalu rendah). Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan.
4. Penderita Hipotiroidisme
Penderita hipotiroidisme, yaitu kondisi ketika kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon dalam jumlah cukup, sebaiknya menghindari daun kelor. Hal ini karena daun kelor dapat mempengaruhi hormon tiroid dan menurunkan efektivitas obat-obatan seperti levotiroksin yang biasa digunakan untuk mengatasi hipotiroidisme. Konsultasi dengan dokter juga diperlukan jika ingin mengonsumsi kelor bersamaan dengan pengobatan.
Kendati memiliki segudang manfaat, daun kelor bukanlah makanan yang dapat dikonsumsi sembarangan, terutama oleh mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang menjalani pengobatan. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menjadikan daun kelor sebagai bagian dari pola makan harian. Selain itu, konsumsi daun kelor dalam dosis yang wajar dan sesuai anjuran akan membantu mengoptimalkan manfaatnya sekaligus menghindari efek samping.
Tiara Juwita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.