Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

5 Dampak Negatif Kecanduan Bermain Game

Meski awalnya mungkin tampak seperti kegiatan yang menyenangkan dan tidak berbahaya, kecanduan bermain game memiliki dampak negatif yang serius,

18 November 2024 | 18.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta --- Kecanduan bermain game adalah fenomena yang semakin berkembang seiring dengan pesatnya teknologi dan popularitas video games, hingga game online baik di kalangan bocah, anak muda maupun orang dewasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski awalnya mungkin tampak seperti kegiatan yang menyenangkan dan tidak berbahaya, kecanduan game memiliki dampak negatif yang serius, baik secara fisik maupun mental. Dilansir dari familyaddictionspecialist.com dan addictionhelp.com, berikut adalah lima masalah utama yang sering muncul akibat kecanduan bermain game.

  1. Kinerja Pekerjaan dan Pendidikan Terganggu

Kecanduan bermain game juga dapat berdampak serius pada kinerja pekerjaan atau pendidikan. Seseorang yang kecanduan game mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas penting di luar permainan. Hal ini berakibat pada penurunan produktivitas, baik di sekolah maupun di tempat kerja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam kasus yang ekstrem, kecanduan game dapat menyebabkan seseorang kehilangan pekerjaan atau gagal lulus ujian karena kurangnya perhatian terhadap tanggung jawab mereka.

Penurunan kinerja ini sering kali disebabkan oleh ketidakseimbangan antara waktu yang dihabiskan untuk bermain game dan kewajiban-kewajiban lain dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seseorang lebih memilih untuk bermain game daripada mengerjakan tugas atau pekerjaan, dampaknya bisa sangat merugikan bagi masa depan mereka.

  1. Isolasi Sosial dan Hubungan yang Terganggu

Pemain yang kecanduan game sering kali menghabiskan banyak waktu untuk bermain, meninggalkan hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan rekan kerja. Kecanduan ini menyebabkan isolasi sosial yang dapat memengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi secara sehat dalam kehidupan nyata.

Tidak jarang, kecanduan game menyebabkan konflik dengan anggota keluarga atau teman dekat, yang merasa diabaikan atau bahkan diabaikan oleh pemain yang terfokus pada permainan. Ketergantungan pada dunia virtual juga dapat mengurangi keterampilan sosial dan kemampuan berkomunikasi yang penting dalam hubungan pribadi maupun profesional.

Akibatnya, kecanduan game dapat menyebabkan perasaan kesepian yang mendalam dan penurunan kualitas hubungan sosial. Pemain yang kecanduan sering kali merasa terisolasi, bahkan ketika mereka berinteraksi dengan orang lain di dunia maya. Konflik-konflik semacam ini seringkali membuat masalah hubungan semakin kompleks dan berlarut-larut.

  1. Pengaruh Buruk terhadap Kualitas Tidur

Kecanduan bermain game juga dapat memengaruhi pola tidur seseorang. Studi yang dilakukan oleh Frontiers in Physiology menunjukkan bahwa paparan cahaya biru dari layar game dapat mengganggu ritme tidur alami tubuh. Pemain game yang bermain sepanjang malam tanpa memperhatikan waktu sering kali menderita gangguan tidur seperti insomnia atau pola tidur yang tidak teratur.

Kurangnya tidur yang cukup memiliki dampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk meningkatkan risiko obesitas, penurunan sistem kekebalan tubuh, serta penurunan kinerja mental dan fisik. Oleh karena itu, kecanduan game yang menyebabkan kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan dan masalah kesehatan jangka panjang.

  1. Dampak Negatif terhadap Kesehatan Mental

Salah satu masalah utama yang terkait dengan kecanduan bermain game adalah gangguan kesehatan mental. Penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers in Psychology pada 2019 mengungkapkan bahwa pemain game yang berlebihan sering kali mengalami gejala depresi, kecemasan, dan bahkan permusuhan.

Gangguan ini berhubungan dengan strategi koping yang tidak adaptif, rendahnya harga diri, kecenderungan untuk lebih suka menyendiri, serta kinerja yang buruk di sekolah atau pekerjaan.

Selain itu, kecanduan game juga sering dikaitkan dengan gangguan psikologis lainnya seperti masalah kecemasan sosial, impulsivitas, dan depresi. Pemain yang terlalu lama terjebak dalam dunia game dapat mengisolasi diri mereka dari kehidupan sosial nyata, yang justru memperburuk kondisi mental mereka.

Penting untuk dicatat bahwa dampak ini lebih terlihat pada pemain yang berlebihan. Sementara itu, para pemain yang bermain game secara moderat mungkin tidak merasakan efek negatif yang sama, bahkan bisa mendapatkan manfaat psikologis seperti relaksasi atau hiburan.

  1. Gangguan Fisik yang Serius

Tidak hanya kesehatan mental yang terpengaruh, kecanduan game juga dapat menyebabkan berbagai gangguan fisik. Dalam jangka pendek, pemain game berlebihan dapat mengalami mata lelah, sakit kepala, dan nyeri otot akibat posisi duduk yang tidak nyaman atau penggunaan tangan yang terus menerus saat memegang controller atau keyboard.

Seiring berjalannya waktu, masalah ini dapat berkembang menjadi gangguan fisik yang lebih serius, seperti cedera berulang, sindrom carpal tunnel, atau nyeri pada jari dan pergelangan tangan yang dikenal dengan istilah gamer’s thumb. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang parah dan bahkan mempengaruhi kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Tidak hanya itu, gaya hidup yang tidak aktif akibat terlalu lama duduk di depan layar juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lain seperti obesitas, penurunan massa otot, dan masalah metabolisme. Kecanduan bermain game mempengaruhi kualitas hidup secara fisik, yang dapat berujung pada masalah jangka panjang jika tidak ditangani dengan tepat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus