Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidak hanya pernapasan, polusi udara juga berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Partikel yang terkandung dalam polusi udara mampu menyebabkan kerusakan kulit bahkan memicu stres oksidatif dan peradangan.
Sebelumnya, polusi udara berasal dari pencemaran lingkungan seperti emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan dan proses alami oleh makhluk hidup. Polusi udara sendiri mengandung enam macam polutan, yaitu karbon monoksida, timbal, oksida nitrogen, ozone, partikel polusi atau partikulat, dan oksida belerang. Berikut 5 dampak polusi udara terhadap kulit, Dirangkum dari berbagai sumber:
1. Memicu stres oksidatif dan peradangan
Dokter spesialis kulit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Arini Astasari Widodo mengatakan polusi udara menyebabkan efek buruk pada kesehatan kulit. Dirangkum dari Antara, hal ini disebabkan udara yang terkontaminasi polutan seperti radikal bebas memiliki kecenderungan merusak struktur sel sehingga memicu stres oksidatif dan peradangan.
Tak hanya itu, kulit yang terpapar polutan tersebut akan mengalami peningkatan kekeringan, peradangan, dan kepekaan yang mengarah munculnya eksaserbasi. Terutama pada pasien yang memiliki riwayat penyakit kulit sebelumnya.
2. Menimbulkan bintik gelap
Masih merujuk sumber yang sama, paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.
3. Penuaan dini
Paparan polusi udara juga memicu risiko penuaan dini dan kerusakan kulit. Pasalnya, polutan udara seperti partikel halus (PM2.5) dan polutan oksidatif merusak kolagen dan elastin dalam kulit. Akibatnya, terjadi proses penuaan kulit, munculnya kerutan, garis halus, dan kehilangan kekencangan kulit.
4. kulit kering dan gatal
Spesialis kulit dan kelamin Benny Nelson menyebutkan polusi udara menyebabkan kerusakan dan perubahan sel kulit. Menurutnya, polusi mengandung radikal bebas dan agresor lain yang bisa menembus jauh ke dalam lapisan kulit sehingga menimbulkan kerusakan jangka panjang.
Tak hanya itu, paparan polusi udara menyebabkan penyumbatan di pori-pori kulit. Kondisi ini akan memperlihatkan efek buruk lainnya pada kulit, seperti kulit kering, gatal dan berjerawat. Bahkan mampu menimbulkan penyakit autoimun serta kanker kulit.
5. Komedo
Selain menimbulkan jerawat, penyumbatan pori pori juga menyebabkan munculnya komedo. Dikutip dari cleanandclear.co.id, hal ini disebabkan kualitas udara yang buruk menimbulkan akumulasi kotoran pada kulit. Selain itu, kotoran yang terperangkap dalam pori-pori mengganggu keseimbangan bakteri alami kulit. Akibatnya meningkatkan risiko infeksi kulit seperti dermatitis atau eksim.
Pilihan Editor: Walhi dan Green Peace Minta Pemerintah Buka Data Soal Penyumbang Polusi Udara
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini