Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Meski merupakan produk susu, tampilan dan rasa susu kental manis (SKM) berbeda dengan susu sapi biasa. SKM dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi. Proses ini meninggalkan cairan padat, yang kemudian dimaniskan dan dikalengkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski merupakan produk susu, tampilan dan rasa susu kental manis berbeda dengan susu biasa. Rasanya lebih manis, warnanya lebih gelap, dan teksturnya lebih kental. Berikut adalah sederet fakta mengenai susu kental manis yang perlu diketahui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. SKM Berbeda dengan Susu Sapi
Dikutip dari Healthline, susu kental manis dibuat dengan menghilangkan lebih dari separuh udara dari susu sapi sehingga susu kental manis jauh berbeda dan lebih manis dibandingkan susu sapi.
2. Tinggi Gula
Jika dibandingkan dengan susu evaporasi, susu kental manis lebih tinggi gula karena ada gula yang ditambahkan selama proses pembuatannya. Sehingga SKM tidak cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Misalnya, 30 mililiter susu kental manis mengandung lebih dari 15 gram gula. Sedangkan susu evaporasi tanpa lemak dalam jumlah yang sama mengandung lebih dari 3 gram saja.
3. Umur Simpan yang Panjang
Umur Simpan yang panjang pada susu kental manis karena tambahan gula sehingga membuatnya tahan lebih lama dibandingkan susu biasa.
SKM dapat disimpan dalam kaleng untuk waktu yang sangat lama tanpa pendinginan bahkan hingga satu tahun. Namun, setelah dibuka, harus disimpan di lemari es, dan umur simpannya berkurang drastis menjadi sekitar dua minggu.
4. Kandungan Kalori dan Protein
Kandungan kalori yang tinggi membuat susu kental manis menjadi bahan yang sangat baik bagi orang yang sedang mencoba menambah berat badan. Dalam 2 sendok makan susu kental manis menambah 90 kalori ekstra dan 2 gram protein.
Menggunakan susu kental manis untuk meningkatkan kandungan kalori lebih cepat daripada menggunakan gula saja karena produk ini juga menyediakan tambahan protein, lemak, dan beberapa mineral yang menyehatkan tulang seperti kalsium dan fosfor.
5. Tidak Cocok sebagai Asupan Susu Utama
Dilansir dari Antara, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tidak menganjurkan untuk mengonsumsi SKM sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu.
Susu kental manis adalah produk susu yang memiliki karakteristik kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen. Sehingga susu kental lebih tepat digunakan sebagai topping, pelengkap, atau campuran pada makanan atau minuman.
Pilihan Editor: Kemenkes Ingatkan Susu Kental Manis Bukan Pengganti ASI