Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Kategori Tekanan Darah dari Normal hingga Krisis Hipertensi

American Heart Association mengakui 5 kategori tekanan darah dari normal,hingga krisis hipertensi. Anda termasuk yang mana?

19 April 2022 | 08.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengukuran tekanan darah dengan tensimeter menghasilkan angka-angka yang bisa menandakan kondisi kesehatan. Pembacaan tekanan darah, mengutip dari MedicineNet, terdiri dari dua angka, yaitu sistolik dan diastolik. Sistolik mengacu pada sistol, fase ketika jantung memompa darah keluar aorta. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sedangkan diastolik mengacu pada diastol, periode istirahat saat jantung diisi ulang dengan darah. Pada setiap detak jantung, tekanan darah dinaikkan ke tingkat sistolik, dan di antara denyut, turun ke tingkat diastolik.

Kategori Tekanan Darah

American Heart Association, dalam laman resminya, mengakui lima rentang atau kategori tekanan darah pada seseorang, yaitu:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Normal

Tekanan darah seseorang dikatakan normal jika angka tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg. Artinya, sistolik (SYS) tidak boleh lebih dari 120 mmHg dan diastolik (DIA) tidak boleh lebih dari 80 mmHg. Orang yang masuk dalam kategori ini bisanya memiliki kebiasaan yang menyehatkan jantung, seperti mengikuti diet seimbang dan berolahraga secara teratur.

2. Tinggi

Seseorang dikatakan memiliki peningkatan tekanan darah ketika pembacaan secara konsisten berkisar antara 120 hingga 129 sistolik, dan kurang dari 80 mmHg iastolik. Orang dengan tekanan darah semacam ini cenderung mengembangkan hipertensi, kecuali langkah-langkah diambil untuk mengendalikan kondisi itu. 

3. Hipertensi Tahap 1

Ketika tekanan darah secara konsisten berkisar antara 130 hingga 139 sistolik atau 80 hingga 89 mmHg diastolik, seseorang dikatakan mengalami hipertensi tahap 1. Pada tahap tekanan darah tinggi ini, dokter mungkin akan meresepkan perubahan gaya hidup dan obat tekanan darah berdasarkan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik (ASCVD), seperti serangan jantung atau stroke.

4. Hipertensi Tahap 2

Hipertensi tahap 2 adalah ketika tekanan darah seseorang secara konsisten berkisar atau lebih tinggi dari 140/90 mmHg atau 140 sistolik dan 90 mmHg diastolik. Sama seperti hipertensi tahap 1, pada tahap tekanan darah tinggi ini, dokter mungkin akan meresepkan kombinasi obat tekanan darah dan perubahan gaya hidup.

5. Krisis hipertensi

Seseorang dengan tahap tekanan darah tinggi ini memerlukan perhatian medis. Jika pembacaan tekanan darah tiba-tiba melebihi 180/120 mmHg, tunggulah lima menit, dan tes tekanan darah lagi untuk memastikan hasilnya. Jika pembacaan tetap luar biasa tinggi, segera hubungi dokter karena Anda mungkin sedang mengalami krisis hipertensi.

Jika tekanan darah yang diukur dengan tensimeter lebih tinggi dari 180/120 mmHg dan terjadi tanda-tanda kerusakan organ, seperti nyeri dada, sesak napas, nyeri punggung, mati rasa atau lemah, perubahan penglihatan atau kesulitan berbicara, segera hubungi dokter dan jangan menunggu tekanan turun dengan sendirinya.

AMELIA RAHIMA SARI 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus