Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Hipertiroid terjadi ketika kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin. Kondisi ini mempercepat metabolisme tubuh yang menyebabkan penurunan berat badan yang tidak direncanakan, dan membuat detak jantung tak teratur. Lantas, apa yang dapat dilakukan untuk mengobati hipertiroid?
Mengutip Cleveland Clinic di situs clevelandclinic.org, secara medis hipertiroid dapat diobati dengan beberapa cara, di antaranya:
1. Obat antitiroid methimazole (Tapazole) atau propylthiouracil (PTU)
Obat ini memblokir kemampuan tiroid untuk membuat hormon.
2. Yodium radioaktif
Yodium radioaktif merupakan obat oral yang digunakan untuk menyerap sel tiroid yang terlalu aktif. Obat ini bertugas merusak sel-sel yang membuat tiroid dan hormonnya menyusut dalam beberapa minggu.
3. Pembedahan
Tiroid dapat diangkat dengan melakukan operasi tirodektomi supaya tiroid menjadi tidak aktif.
4. Beta blocker
Obat ini memblokir aksi hormon tiroid pada tubuh. Dan membantu mengendalikan gejala seperti detak jantung yang cepat, gugup dan gemetar yang disebabkan oleh hipertiroid.
Berdasar Mayoclinic di situs mayoclinic.org, apabila tidak diobati, hipertiroid dapat mengakibatkan beberapa komplikasi, meliputi:
1. Masalah jantung
Beberapa komplikasi hipertiroid yang paling serius melibatkan jantung. Ini termasuk detak jantung yang cepat, gangguan irama jantung yang disebut fibrilasi atrium yang meningkatkan risiko stroke, dan gagal jantung kongestif ( jantung tidak dapat mengedarkan cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh).
2. Tulang rapuh
Hipertiroid yang tidak diobati dapat menyebabkan tulang lemah dan rapuh (osteoporosis). Sebab hormon tiroid yang terlalu banyak dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk memasukkan kalsium ke dalam tulang.
3. Masalah mata
Orang dengan oftalmopati graves mengembangkan masalah mata, termasuk mata menonjol, merah atau bengkak, kepekaan terhadap cahaya, dan penglihatan kabur atau ganda. Apabila sudah dalam kondisi yang parah, gangguan mata tersebut dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
4. Kulit merah, bengkak
Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dengan penyakit graves mengembangkan dermopati graves. Ini mempengaruhi kulit, dan menyebabkan kemerahan dan bengkak yang sering terjadi pada tulang kering dan kaki.
5. Krisis tirotoksik
Hipertiroid juga meningkatkan risiko krisis tirotoksik yang menyebabkan demam, denyut nadi yang cepat dan bahkan delirium.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Nafsu Makan Meningkat Jangan Senang Dulu, Waspada Hipertiroid
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini