Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di setiap negara di berbagai belahan dunia memiliki tradisi hidangan yang berbeda-beda saat perayaan Natal. Makanan khas negara menjadi simbol budaya dan memiliki makna filosofis tersendiri. Berikut sejumlah makanan yang biasa disajikan saat Natal dari beberapa negara di dunia.
1. Barszcz dari Polandia
Dilansir dari National Geographic, barszcz merupakan bagian kegiatan makan saat malam Natal ketika bintang pertama muncul di malam hari. Biasanya ada 12 hidangan yang disajikan mewakili 12 rasul dan 12 bulan. Yang wajib ada saat acara ini biasanya ada makanan pembukanya berupa sup buah bit yang disebut arszcz.
Makanan ini dibuat dengan akar bit yang direbus dengan kaldu sayuran dan cuka. Kemudian ditambahkan sedikit bawang putih, lalu semuanya disaring untuk menghasilkan kaldu berwarna cerah. Secara tradisional, bit disajikan dengan pangsit kecil berisi jamur yang dikenal sebagai uszka atau telinga kecil.
Sebagai hidangan utama ada ikan mas yang dikukus dan pierogi atau mirip pangsit. Selain itu, juga wajib ada makanan penutup seperti biji poppy panggang. Makanan ini disantap bersama keluarga biasanya setelah misa Natal.
2. Kue Bibingka dari Filipina
Kue ini sejenis kue basah yang berbahan utama tepung beras. Kue bibingka terbuat dari tepung beras yang dicampur dengan santan, mentega, dan telur. Makanan khas Filipina ini dimasak dengan menggunakan bara api dalam panci tradisional dari tanah liat yang dilapisi oleh daun pisang.
Untuk varian lebih menarik, kue bibingka biasanya diberi taburan keju yang dilelehkan, telur asin, atau kelapa parut yang melimpah. Kue ini biasa dimakan untuk sarapan setelah Misa de Gallo (Misa Tengah Malam) pada malam Natal.
3. Pinnekjøtt dari Norwegia
Norwegia merupakan salah satu negara Nordik yang mengalami musim dingin panjang dan sangat dingin. Pada malam Natal pada 24 Desember, biasanya mereka akan melakukan tradisi membakar daging iga domba di tungku pembakaran dengan kayu bakar. Hidangan ini diberi nama pinnekjøtt atau iga domba. Pinnekjøtt yang dibakar biasanya sebelumnya telah dikeringkan, diawetkan, atau diasapi.
Kemudian dimasak perlahan di atas kayu birch hingga dagingnya berair dan empuk. Pinnekjøtt biasanya disajikan dengan pendamping wortel tumbuk, yang diberi selai lingonberry manis. Ditemani pula dengan akevitt, sejenis minuman beralkohol tradisional Skandinavia yang dibumbui dengan rempah seperti, adas, jintan, dan adas bintang.
4. Christopsomo dari Yunani
Dikutip dari Taste of Home, saat malam Natal, keluarga-keluarga di Yunani akan memakan hidangan utama berupa daging domba panggang. Umumnya setiap keluarga di Yunani akan memakan hidangan ini saat malam Natal. Di wilayah utara negara tersebut, biasanya daging domba panggang akan dimakan bersama yiaprakia atau sejenis gulungan kubis yang diisi daging babi asin.
Sebagai penutup, mereka akan memakan christopsomo, roti manis pedesaan yang diisi dengan kismis, kacang-kacangan, kapulaga, dan cengkeh. Roti tersebut dihias dengan salib dan diubah menjadi hiasan utama yang lezat pada saat Natal. Tradisi memakan christopsomo telah dilakukan selama berabad-abad.
5. Sopa de galets dari Spanyol
Ada tradisi unik di wilayah Catalonia, Spanyol. Pada saat makan siang di hari Natal, orang-orang di sana akan membuat sopa de galets atau sup daging yang disajikan bersama kulit pasta. Hidangan ini terbuat dari kaldu tulang sapi, dengan isian ham, dada ayam, kaki babi, dan sayuran, yang direbus dengan api kecil selama beberapa jam.
Kemudian sebagai pelengkap, mereka akan menggulung daging sapi bersama babi cincang segar menjadi bola-bola kecil dan dimasukkan ke dalam kaldu bersama galets, kulit pasta raksasa yang disebut catalonia.
Pilihan Editor: Gereja Katedral Jakarta Gelar Tiga Misa Natal Hari Ini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini