Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain menyukai K-Pop, generasi milenial Indonesia juga gemar menyantap aneka makanan dari Korea. Banyak mal di Indonesia yang terdapat beberapa restoran Korea.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kondisi ini mendorong Pemerintah Korea untuk semakin gencar mempromosikan aneka kuliner Korea dengan program-program yang seru. Pihak yang terkait di Kementerian Urusan Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea bekerja sama dengan Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp (aT), menentukan jenis-jenis bahan khusus masakan Korea yang dibawa untuk diperkenalkan lebih intens kepada masyarakat Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam kegiatan Juli-Agustus 2019 ini mereka menampilkan lima bahan utama dalam K-Food, yaitu kimchi, omija, ginseng merah, jamur, dan stroberi.
Kimchi adalah makanan wajib orang Korea berupa asinan sayur hasil fermentasi yang berasa asam pedas. Sayuran, utamanya sawi putih, setelah digarami dan dicuci, dicampur dengan bumbu paduan krill (udang rebon), kecap ikan, bawang putih, jahe, dan bubuk cabai merah.
Orang Korea tidak bisa lepas dari kimchi. Keterikatan dengan kimchi sering muncul di acara televisi maupun serial drama Korea sehingga semakin populer di mana-mana.
Kimchi begitu dicintai orang Korea. Setiap 22 November, merayakan Hari Kimchi. Menurut penelitian lokal, kimchi yang dibuat pada tanggal ini memiliki rasa yang lebih lezat.
ilustrasi kimchi (pixabay.com)
Selain kimchi, ada omija, buah unik dengan lima rasa. AT khusus memperkenalkan Omija sebagai bahan andalan untuk K-Food. Buah unik yang hanya ada di Korea ini dapat dinikmati di aneka hidangan juga minuman nan lezat.
Di Korea Selatan, omija banyak terdapat di kawasan Mungyeong. Di sini terdapat tempat rekreasi bernama Mungyeong Omija Chehomchon atau Mungyeong Omija Valley, di mana pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas menarik sekaligus mengetahui lebih banyak soal omija.
Ketiga, ginseng merah sebagai herbal kebanggaan Korea. Bukan tanpa alasan jika Korea Selatan disebut sebagai Negeri Ginseng.
Ginseng merah dipercaya sangat berkhasiat. Dibanding dengan ginseng jenis lain, ginseng merah mengandung lebih banyak ginsenoside, zat aktif utama pada ginseng. Ginsenoside memiliki struktur kimia yang sama dengan hormon manusia, yang membuat ginsenoside dapat membantu mengendalikan aktivitas hormon dan menstabilkan kinerja saraf. Selain itu, ginsenoside juga dapat mempengaruhi tekanan darah, produksi insulin, serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain proses penanaman yang membutuhkan waktu empat sampai enam tahun, proses esktraksi Ginseng Merah juga tidak bisa sembarangan. Ginseng merah yang sudah dipanen, harus dipotong bagian yang keras. Kemudian agar tidak mudah busuk, ginseng merah akan di-steam dan dikeringkan dengan menggunakan 3 jenis batu yang berbeda, bat bara, loess, dan elvan stone. Selain mempercepat proses pengeringan, ketiga batu ini juga dapat membuat khasiat ginseng merah bertambah.
Ginseng merah. immortalhumans.com
Keempat, jamur enoki dan king oyster jadi andalan di Korea. Salah satu pabrik yang memproduksi dua jamur tersebut adalah Green Co. Green Co dikenal sebagai pabrik sekaligus farm jamur terbaik di Korea Selatan. Dalam sehari, pabrik ini bisa memproduksi delapan ton jamur
Dengan teknologi yang canggih, jamur hasil produksi Green Co sukses diekspor ke berbagai negara, salah satunya Indonesia. Tak heran bila di beberapa swalayan Indonesia, jamur merek Green Co paling mudah dijumpai.
Korsel juga telah sukses mengekspor tanaman ini ke 10 negara. Selain kualitasnya yang tinggi, jamur asal Korea Selatan juga kaya akan manfaat yang baik untuk kesehatan. Hal tersebut menjadi alasan mengapa Menteri Urusan Pertanian, Pangan, dan Pedesaan Korea, bersama Korea Argo-Fisheries & Food Trade Corp (aT), ingin mengenalkan ginseng merah dan jamur asal Korea Selatan secara lebih luas ke pasar Indonesia.
Kelima, stroberi. Presiden dan CEO Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corp, Lee Byung-ho, mengatakan, stroberi termasuk yang dipilih institusinya dalam meperkenalkan produk makanan Korea di Indonesia.
“Kami akan terus melakukan ekspansi pada pasar ekspor dan memudahkan masyarakat Indonesia mendapatkan dan mengonsumsi produk makanan Korea dengan kemitraan bersama pemasaran online Indonesia melalui sistem pemasaran dan promosi yang efektif, sebagai bagian dari jaringan distribusi terbaru di negara-negara ASEAN,” kata Shin Hyun Gon, Direktur aT Food Export.