Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

5 Makanan Nusantara Saat Ramadan yang Namanya Asing Buat Kamu

Ada makanan yang bernama sate susu. Jangan bayangkan susu bisa jadi sate, melainkan sate dari puting susu.

6 Mei 2019 | 21.53 WIB

Pembeli memilih aneka menu berbuka puasa dan jajanan khas Ramadan di Pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta, (11/8).  TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Perbesar
Pembeli memilih aneka menu berbuka puasa dan jajanan khas Ramadan di Pasar Bendungan Hilir (Benhil) Jakarta, (11/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kuliner selama Ramadan tidak hanya kolak, lontong, es buah dan gorengan. Ada berbagai makanan buka puasa yang khas di sejumlah daerah yang mungkin belum kamu ketahui.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Bali misalnya ada sate susu, di Yogyakarta ada kicak, dan makanan khas Ramadan dari Sumatra Barat, Tapanuli, dan Banjarmasin. Penasaran, berikut 5 kuliner khas Nusantara yang biasanya dicari untuk buka puasa Ramadan.

1. Sate susu
Sate susu adalah kuliner khas Kampung Jawa di Denpasar, Bali. Setiap sore selama bulan Ramadan, Kampung Jawa menjadi pasar kuliner dadakan. Sate susu adalah makanan andalan di antara sekian banyak pedagang.

Sate Puting Susu Sapi. TEMPO/Rofii Hasan

Sate susu adalah makanan yang bahannya menggunakan puting sapi. Saat dipanggang, aromanya seperti keju. Rasanya gurih karena telah dicampur rempah dan ada sensasi manis pedas bila dimakan dengan sambal.

Kampung Jawa terletak di Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar Utara. Penduduk Kampung Jawa sebagian besar beragama Islam dan berasal dari etnis Madura.

2. Kicak
Kicak masuk kategori camilan. Makanan ringan khas Yogyakarta ini menggunakan bahan ketan yang ditumbuk halus, gula, pandan, vanili, parutan kelapa, dan nangka. Bahan-bahan tersebut dicampur menjadi satu, kemudian dibakar.

Kicak, kue khas Ramadan yang dijajakan di Pasar Sore Ramadan Kampung Kauman Kota Yogyakarta. TEMPO/Anang Zakaria

Meski kicak termasuk kuliner yang kecil, namun menjadi istimewa karena marak dijajakan saat Ramadan. Bahkan makanan ini cenderung lebih cepat habis dibeli saat baru ditawarkan sore, sebelum waktu berbuka puasa.

Baca juga: Sate Padang Vs Sate Daguang-daguang

3. Ipau
Ipau adalah makanan yang khas dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kuliner ini pun marak ditawarkan saat Ramadan. Ipau adalah kue dengan bahan dasar tepung dan bentuknya berlapis-lapis. Sekilas mirip seperti lasagna. Setiap lapisan kue ipau biasanya berisi wortel dan sayuran hijau. Tambah nikmat saat disantap hangat dengan disiram kuah santan.

4. Pakat
Pakat adalah kuliner khas Tapanuli, Sumatra Utara, yang menggunakan pucuk rotan muda sebagai bahannya. Cara mengolahnya, rotan muda dibakar kemudian diambil isinya untuk disajikan dengan kuah santan.

Salah satu tempat di mana wisatawan bisa membeli pakat adalah di Jalan Letda Sujono, Medan. Di sana, sederet pedagang sibuk membakar rotan muda dan mengambil isinya.

5. Sate danguang-danguang
Sate danguang-danguang merupakan salah satu jenis sate asal Sumatra Barat. Berbeda dengan sate Padang, sate daguang-daguang memiliki kuah berwarna kuning dan dicampur santan. Rasanya agak sedikit manis karena bercampur gula aren. Irisan daging sate daguang-daguang bertabur parutan kelapa.

Adapun sate Padang umumnya menggunakan daging tanpa parutan kelapa. Kuah sate Padang juga berwarna kuning dan teksturnya agak kental karena bercampur tepung beras, kunyit, daun jeruk purut, cabai, bawang merah, ketumbar, lengkuas, dan rempah-rempah lainnya. Kemudian diaduk dengan santan.

Seperti namanya, sate daguang-daguang berasal dari daerah Danguang-Daguang yang terletak di Kabupaten Limapuluh Kota.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus