Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eksim atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit kronis umum yang ditandai dengan peradangan bercak kering dan gatal pada kulit. Eksim sendiri sering dialami oleh anak kecil, terutama pada bayi usia 3-6 bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umumnya, eksim disebabkan oleh adanya keturunan genetik. Tetapi, penelitian lain juga menetapkan adanya hubungan antara makanan dan eksim yang bertambah parah. Hal tersebut karena senyawa aktif dalam makanan tertentu dapat memicu eksim ketika diperkenalkan pada usia yang masih sangat dini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, pengenalan makanan pada bayi memiliki faktor yang penting dalam pencegahan eksim. Berikut deretan makanan yang harus dihindari apabila anak telah didiagnosis atau berisiko terkena eksim.
Telur
Sebuah penelitian menunjukkan sekitar 75 persen anak dengan eksim telah pantang terhadap beberapa makanan guna memperbaiki gejala. Hasilnya, 27 persen di antaranya telah menghilangkan telur dan eksim mereka berkurang dengan cukup signifikan.
Susu sapi
ASI sangat berperan penting bagi bayi, setidaknya hingga berusia empat bulan, dibandingkan susu formula yang dibuat dengan protein susu sapi. Menurut penelitian, pengenalan susu sapi secara dini kepada bayi dapat meningkatkan risiko dermatitis atopik. Sementara, memperkenalkannya setelah usia enam bulan dapat menunda atau mencegah bayi eksim dengan risiko tinggi. Para ahli juga menyarankan untuk menunda pemberian susu sapi hingga satu tahun.
Makanan yang mengandung serbuk sari
Apel, ceri, kiwi, persik, almond, wortel, kacang hazel, prem, dan pir merupakan kelompok buah yang mengandung serbuk sari birch. Mereka dapat mempengaruhi sekitar 20 persen populasi dengan alergi serbuk sari birch selama musim semi di Eropa.
Meski begitu, menghindari semua buah tersebut tak sepenuhnya direkomendasi oleh para ahli. Namun, sebaiknya dihindari saat karena dapat memperburuk gejala dalam beberapa hal. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli medis untuk mendapatkan diagnosis yang sesuai.
Makanan dan ikan laut
Meski memiliki banyak manfaat yang terkandung, nyatanya makanan dan ikan laut juga termasuk dalam daftar makanan yang dapat memicu atau memperburuk eksim. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 100 anak di India menunjukkan ketika makanan laut seperti udang dan ikan dihilangkan selama tiga minggu, maka tingkat keparahan mengalami penurunan.
Penelitian lain mengatakan memberikan ikan dengan waktu satu minggu sekali dalam makanan anak usia 1 tahun dapat membantu mengurangi terjadinya eksim. Pencegahan tersebut dapat memberi efektivitas hingga 28 persen, sama seperti alergi lain seperti asma dan menginitis.
Kacang tanah
Studi mengatakan sebagian besar alergi makanan pada anak cenderung menghilang seiring bertambahnya usia. Namun, beberapa alergi seperti kacang biasanya akan bertahan lebih lama atau sepanjang hidup. Dengan pantang makan kacang selama 1-2 tahun dinilai dapat membantu anak mengembangkan kekebalan terhadap alergi dalam kacang. Namun, ada kemungkinan yang jauh lebih tinggi untuk kembalinya gejala ketika makanan diperkenalkan lagi.
Penelitian lain mengatakan kacang yang dikenalkan kepada anak usia dini akan berisiko tinggi. Meski begitu, ada juga kemungkinan yang dapat membantu mengembangkan kekebalan terhadap makanan dan menurunkan timbulnya pemicu gejala.
LAURENSIA FAYOLA l BOLDSKY