Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Manfaat Daging Kambing untuk Kesehatan Tubuh, Tinggi Zat Besi

Sebelum mengonsumsi daging kambing, simak deretan manfaat daging kambing serta tips dalam mengonsumsinya. Ternyata daging kambing tinggi protein.

18 Juni 2024 | 15.45 WIB

Ilustrasi Paha Daging Kambing. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi Paha Daging Kambing. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kambing menjadi salah satu jenis hewan yang umum dikurbankan umat Islam saat Hari Raya Idul Adha. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meskipun memiliki rasa yang enak dan gurih, sebagian orang berpendapat bahwa daging kambing mengandung kolesterol tinggi, sehingga dapat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi berlebihan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Padahal, daging kambing juga menyimpan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Lantas, apa saja manfaat daging kambing? 

Daftar Manfaat Daging Kambing Bagi Kesehatan Tubuh

Menurut Healthline, daging kambing menawarkan berbagai kandungan nutrisi yang dapat menjadi bagian dari pola makan sehat. Berikut daftarnya: 

1. Rendah lemak jenuh

Daging kambing disebut sebagai sumber protein hewani rendah lemak dan sedikit kalori. Setiap 3 ons atau 85 gram daging kambing hanya mengandung sekitar 1 gram lemak jenuh, lebih rendah dibandingkan dengan daging lainnya. 

2. Tinggi zat besi

Setiap 3 ons atau setara 85 gram daging kambing memiliki kandungan sekitar 3,2 miligram zat besi. Jumlah itu hampir dua kali lipat jumlah zat besi yang dapat ditemukan pada daging sapi tanpa lemak, yaitu 1,8 miligram dan dada ayam sebesar 0,42 miligram. 

Zat besi sendiri merupakan mineral yang berperan dalam produksi hemoglobin, protein yang ditemukan di dalam sel darah merah. 

Tak hanya itu, zat besi juga sangat penting untuk proses pengaturan suhu tubuh, produksi energi, dan mendukung kekebalan. 

Selain zat besi, daging kambing juga menawarkan beberapa mineral esensial lainnya, seperti selenium dan seng. Setiap 100 gram daging kambing menyediakan 48 persen dari nilai seng harian yang direkomendasikan. 

3. Mengandung vitamin B12

Daging kambing adalah sumber vitamin B12 atau juga dikenal sebagai cobalamin. Vitamin B12 memainkan peran penting dalam aktivitas menghasilkan energi dalam sel, fungsi sel saraf, pembentukan sel darah merah, dan sintesis DNA. 

4. Kandungan kalium

Daging kambing tinggi akan kandungan kalium atau potasium, yaitu sekitar 344 miligram per 3 ons (85 gram) atau 10 persen dari nilai harian (DV). 

Sebagai perbandingan, satu buah pisang ukuran sedang sekitar 115 gram mengandung sekitar 375 miligram kalium. 

Sebagai informasi, potasium merupakan nutrisi dan elektrolit yang membantu mengatur tekanan darah serta menjaga performa sel, khususnya sel saraf dan otot. 

5. Tinggi protein

Melansir nutritionadvance.com, daging kambing merupakan bahan pangan padat protein. Setiap 100 gram daging kambing matang mengandung 27,1 gram protein dan hanya memiliki 143 kalori. 

Sumber protein tanpa lemak seperti daging kambing bisa sangat bermanfaat bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan, tetapi tetap melindungi kekuatan otot. 

Dengan demikian, asupan protein dari daging kambing dapat memengaruhi komposisi tubuh dan massa otot. 

Tips Makan Daging Kambing

Walaupun menawarkan banyak manfaat bagi tubuh, konsumsi daging kambing tidak boleh berlebihan. 

Berikut kiat-kiat makan daging kambing agar tetap sehat sebagaimana dilansir dari laman RSUD Sawahlunto, Sumatra Barat: 

1. Batasi porsi

Konsumsi daging kambing yang direkomendasikan maksimal seberat 50 gram untuk setiap kali makan. 

Namun, angka itu masih bisa ditambah hingga paling banyak 100 gram asalkan orang yang bersangkutan tidak mempunyai masalah kesehatan. 

2. Pilih daging dengan kandungan lemak rendah

Pilihlah daging kambing yang berkualitas dengan cermat. Sebaiknya, gunakan bagian paha yang mengandung lemak paling rendah. Tak hanya itu, ketika merebusnya, sebaiknya membuang air rebusan yang sudah dipenuhi oleh lemak. 

3. Perhatikan cara pengolahan

Konsumsi olahan daging yang dibakar dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Senyawa karsinogenik biasanya berasal dari bagian daging yang gosong. 

Selain itu, sebaiknya daging kambing tidak digoreng agar tidak menambah kandungan kolestorol dan kalorinya. Hal yang sama juga berlaku pada daging yang dimasak dengan campuran santan atau minyak, seperti gulai. 

4. Konsumsi sayur dan buah

Keberadaan sayur dan buah bisa menjadi penyeimbang nutrisi setelah mengonsumsi daging kambing. Pasalnya, kedua jenis makanan itu memiliki serat yang membantu melancarkan sistem pencernaan. 

MELYNDA DWI PUSPITA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus