Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sakit perut kondisi umum yang dialami. Penyebab sakit perut berlainan, misalnya gangguan pencernaan atau otot tertarik. Mengutip WebMD, ada beberapa jenis sakit perut. Nyeri akut kondisi sakit perut selama beberapa jam, bahkan berhari-hari yang disertai gejala lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun nyeri kronis cenderung muncul dan hilang, gejalanya biasanya sampai hitungan pekan. Nyeri progresif, karena rasa sakit terasa makin memburuk disertai gejala lain.
Penyebab sakit perut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Masalah pencernaan
Merujuk situs web Clevaland Clinic, sakit perut biasanya tersebab masalah pencernaan terutama setelah makan. Beberapa penyebabnya antara lain, gangguan pencernaan, maag, sembelit, diare, alergi, keracunan.
2. Peradangan
Penyebab sakit perut lainnya, karena iritasi atau infeksi organ. Kondisi ini menyebabkan peradangan sementara, yaitu gastroenteritis, ulkus peptikum, GERD, infeksi saluran kemih.
3. Menstruasi
Sakit perut sering dialami perempuan saat mengalami fase menstruasi. Kondisi terasa nyeri dan kram di perut. Perubahan pola makan dan gaya hidup meringankan sakit perut tersebab gas dan gangguan pencernaan.
4. Menahan kentut
Saat menahan kentut, tubuh mengencangkan otot sfingter anus, yaitu otot yang yang membantu mengontrol waktu buang air besar. Kemudian, karena gas tidak bisa ke mana-mana maka tetap terperangkap di saluran pencernaan setidaknya untuk sementara. Jika tidak mengeluarkan gas, itu tetap berada di usus.
Akibat menahan kentut, salah satunya menyebabkan perut kembung. Kondisi itu kembung saat usus mengembang akibat gas dan mengisi lebih banyak ruang di rongga perut.
5. Sembelit
Perut kembung tersebab sembelit, kondisi susah buang air besar. Ketika mengalami konstipasi, feses yang seharusnya keluar akan tertahan lebih lama di usus besar. Itu menyebabkan gas menumpuk
Pilihan Editor: Lapar Bikin Perut Keroncongan? Simak Faktanya