Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dunia psikologi dan sosial, istilah alpha male dan sigma male sering kali muncul untuk menggambarkan dua jenis karakter dalam konteks interaksi sosial manusia. Meskipun keduanya memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perbedaan antara alpha male dan sigma male
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Sigma male tertutup, tidak seperti alpha male yang supel
Dilansir dari Happier Human, sigma male tidak mengikuti kerumunan orang dan mencari perhatian sosial untuk merasa divalidasi atau layak seperti yang terlihat pada alpha male. Meskipun mereka bisa berbaur dalam tim dan menghargai bantuan atau wawasan dari orang lain, mereka tidak masalah bekerja sendirian.
Terkait dengan alpha male, dapat mengenali mereka dari jauh. Mereka cukup ramah, mudah bersosial, berani, dan banyak bicara. Tetap terhubung secara sosial akan membuat mereka merasa puas dan memberi mereka kesempatan untuk dilihat dan didengar.
2. Alpha male lebih mendominasi
Alpha male memiliki karakter yang kuat dan dominan serta memiliki kualitas kepemimpinan yang hebat. Hal tersebut membuat mereka mendapatkan tempat di puncak tatanan sosial.
Sedangkan sigma male memiliki kesamaan tetapi tidak dianggap dominan, terutama karena sifat mereka yang pendiam. Mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang sama namun sigma male lebih pendiam. Karena itu mereka digambarkan sebagai "pemimpin yang pendiam".
3. Alpha male menyukai status sosial, sigma male tidak
Sigma male tidak mengikuti status sosial seperti alpha male. Salah satu hal yang paling menarik dari sigma male adalah dia tahu apa yang dia inginkan dan bagaimana mencapainya.
Alpha male juga seperti ini, tetapi mereka cenderung mendapatkan sesuatu dengan mengerahkan dominasi mereka atas orang lain. Menurut sigma male, status sosial adalah bentuk pembatasan, dan dia tidak suka melakukan sesuatu sesuai aturan atau merasa terkekang.
Ia membutuhkan banyak kebebasan untuk bergerak dan bertindak sesuai keinginannya. Memiliki kelonggaran itu memotivasi dia untuk mencapai potensi tertingginya dan menjalani hidup dengan caranya sendiri.
Di sisi lain, alpha male adalah seorang yang menyadari posisinya di puncak hierarki dan merasa berkewajiban untuk berperilaku seperti yang diharapkan masyarakat untuk mempertahankan statusnya.
4. Ambisi keduanya berbeda
Dikutip dari Personality Unleashed, yang menarik dari alpha male dan sigma male adalah bahwa keduanya dianggap ambisius. Namun, mereka mendefinisikan kesuksesan secara berbeda. Alpha male ingin berada di puncak tatanan sosial. Dia terdorong untuk sukses dan mendominasi di lingkungan kerja apa pun.
Sedangkan sigma male didorong oleh tujuan pribadi. Ia juga ingin sukses, namun ia mungkin tidak menyamakan kesuksesan dengan posisi kepemimpinan tertinggi. Sebaliknya, ia mungkin akan memilih definisi kesuksesan dengan posisi yang cocok untuknya dan memberinya keseimbangan kehidupan kerja yang cukup.
5. Alpha male suka memiliki banyak teman dan sigma male lebih memilih pertemanan kecil
Alpha male cenderung lebih ramah dan sosial, dan mereka sering menikmati menjadi pusat perhatian. Mereka sering terlihat di pesta dan acara sosial, dan mereka senang berada di sekitar orang lain. Mereka juga sering kali sangat kompetitif dan menikmati olahraga dan aktivitas fisik lainnya.
Sebaliknya, sigma male cenderung lebih tertutup dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian atau dengan sekelompok kecil teman dekat.
Mereka sering tertarik pada kegiatan intelektual, seperti membaca, menulis, atau belajar, dan mereka menikmati kegiatan yang memungkinkan mereka untuk berkreasi dan mengekspresikan diri.