Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anosmia adalah hilangnya fungsi indera penciuman. Penyebabnya bermacam-macam, seperti gangguan penciuman akibat sinusitis, tumor, infeksi, atau cedera kepala.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belakangan ini, anosmia umum diderita pasien Covid-19 diikuti dengan dysgeusia atau hilangnya fungsi indera pengecap/perasa. Akibat dari anosmia dan dysgeusia adalah penurunan selera makan sehingga tidak dapat membau atau merasa yang kemudian diikuti penurunan berat badan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laman Food and Nutrition, ada beberapa cara untuk membantu meningkatkan selera makan pasien Covid-19 yang menderita anosmia. Menjaga selera makan diperlukan untuk memastikan pasien Covid-19 terpenuhi kebutuhan nutrisinya.
- Menggabungkan berbagai bentuk dan tekstur ke dalam makanan. Contohnya adalah memasukkan potongan kacang, biji-bijian, keju, dan sayur mentah.
- Sertakan makanan pedas karena kandungan capsaicin di dalamnya berguna sebagai anti inflamasi sekaligus memberikan sensasi berbeda.
- Makan makanan yang dingin atau hangat ketimbang makanan yang memiliki suhu ruangan. Hal ini dapat membantu memaksimalkan deteksi rasa dan memperkenalkan lebih banyak variasi hidangan yang ada.
- Tambahkan variasi bumbu, rempah, atau saus baru ke dalam makanan untuk memastikan jika indera pengecap dapat mendeteksinya.
- Tambahkan berbagai macam warna ke dalam piring untuk menambahkan daya tarik visual.
- Makan makanan yang dada hubungannya dengan memori positif.
Menghirup aroma minyak kayu putih, lemon, dan mawar secara rutin dapat menjadi latihan untuk membau yang dapat dicoba. Meski pasien masih tidak bisa membau, pasien dapat mengingat-ingat aromanya. Dengan begitu, otak dapat memproses informasi dari memori pasien.
Selain trik-trik penambah selera makan di atas, pasien yang menderita anosmia kadang memerlukan suplemen selama perawatan. Kondisi ini kemungkinan besar bukan merupakan kondisi yang permanen. Sehingga, penting untuk mengingatkan mereka bahwa mereka akan sembuh dan dapat merasakan makanan kesukaan mereka lagi.
DINA OKTAFERIA