Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Terapi untuk Pasien Anosmia: Minyak Jarak hingga Jahe

Pasien anosmia disarankan mencium bau kuat atau minyak esensial selama 20 detik. Proses ini diulang tiga kali sehari selama 6 mingggu.

14 November 2022 | 15.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi hidung atau indera pencium (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anosmia terjadi saat indera penciuman kehilangan kemampuannya. Meskipun tidak menyebabkan komplikasi yang parah, kondisi itu akan menyulitkan penderitanya. Sebabya beragam.

Baru-baru ini ahli mengklaim gangguan anosmia dapat bertahan beberapa hari setelah Covid-19 atau ditandai dengan adanya long Covid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nicole Aaronson--Dokter spesialis THT anak dan Asisten Profesor Klinis Otolaringologi dan Anak menyarankan pasien anosmia melakukan Latihan menghidu. Caranya dengan mencium bau kuat atau minyak esensial. Aroma dihirup selama 20 detik. Proses ini diulang tiga kali sehari selama enam mingggu. Ia menyarankan mencium aroma kopi giling, mawar, jeruk, kayu putih, vanilla, cengkeh dan daun mint.

Terapi yang Cocok

Dilansir dari Healthline, berikut terapi yang cocok untuk penderita anosmia:

1. Minyak jarak

Minyak jarak bisa jadi terapi untuk anosmia. Secara alami, minyak jarak sudah digunakan untuk mengembalikan bau yang hilang, karena mengandung asam risinoleat. Asam risinoleat dapat membantu melawan infeksi. Dapat pula mengurangi pembengkakan dan peradangan saluran hidung yang disebabkan oleh pilek dan alergi.

Baca juga : 3 Penyebab Kehilangan Indera Penciuman alias Anosmia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun penggunaan minyak jarak untuk pasien anosmia yaitu:

-Panaskan minyak jarak di atas kompor atau microwave. Pastikan hangat dan tidak panas.
-Tempatkan dua tetes minyak di setiap lubang hidung dua kali sehari. Saat bangun tidur dan sebelum tidur.

2. Jahe
Jahe memiliki aroma khas dan menyengat yang bermanfaat untuk latihan penciuman. Bisa menggunakan jahe bubuk atau mentah.

Secara alami, minum teh jahe dapat meredakan peradangan pada saluran pernapasan hidung, sekaligus mengurangi pembentukan lendir berlebih yang menyumbat saluran hidung sebagai menyebabkan hilangnya penciuman.

Untuk mencoba teh jahe untuk anosmia, coba gunakan teh celup jahe yang sudah jadi.  Bisa juga membuat teh dari jahe mentah, caranya:

-Kupas dan potong jahe mentah.
-Seduh satu sendok makan jahe mentah dalam dua cangkir air panas selama sekitar 15 menit.

3. Mencuci Hidung dengan Air Garam
Jika kehilangan indra penciuman karena alergi atau hidung tersumbat, mencuci hidung dengan air garam bisa membantu. Air asin dapat mengeluarkan alergen dan lendir dari rongga hidung.

Adapun cara membuat larutan air garam yaitu:

1. Tuangkan 1 cangkir air suling atau air keran lalu rebus ke dalam wadah yang baru dicuci.
2. Tambahkan satu sendok teh garam dan satu sendok teh soda kue ke dalam air.
3. Isi botol dengan campuran tersebut.
4. Miringkan kepala  ke belakang.
5. Semprotkan larutan ke satu lubang hidung, arahkan ke bagian belakang kepala, bukan bagian atas kepala.
6. Biarkan mengalir keluar dari lubang hidung atau mulut Anda yang lain.
7. Ulangi beberapa kali sehari.

Demikian 3 terapi yang cocok untuk penderita anosmia.

NOVITA ANDRIAN
Baca juga : Simak, Ini 2 Gejala Baru yang Dilaporkan Pasien Omicron

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus