Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kecukupan air dalam tubuh sudah tidak perlu diperdebatkan lagi, seperti halnya kebuthan untuk mandi, mencuci. Minum air putih berperan kunci dalam menjaga suhu tubuh normal, seperti sebagai pengangkut nutrisi ke seluruh tubuh, melumasi sendi, membersihkan tubuh dari racun, dan banyak lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir laman pendidikan dari Universitas Washington, hewholeu.uw.edu, air ternyata memiliki banyak sekali mitos dalam penggunaannya. Untuk itu, mereka telah memverifikasi mitos dan fakta tentang efek minum air sebagai berikut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Minum air akan berefek pada intensitas buang air (Fakta)
Faktanya , orang dewasa dalam kondisi normal akan membuang jumlah cairan yang sama dengan yang dikonsumsi untuk menjaga keseimbangan yang sehat dalam tubuh. Saat minum air, maka sistem yang melibatkan ginjal, berbagai hormon, dan otak merasakan peningkatan cairan dalam tubuh. Kemudian, sistem tubuh ini akan bekerja sama untuk mengembalikan keseimbangan yang sehat dengan membuang kelebihan cairan dengan mengeluarkan lebih banyak urin saat buang air kecil. Minum air juga membantu meringankan sembelit dan memperlancar buang air besar.
Minum air sebelum mandi membantu menurunkan tekanan darah (Mitos)
Pernyataan ini sangat tidak benar karena tekanan darah berada di bawah kendali hormon. Jadi, jika mengalami dehidrasi parah dan tekanan darah turun di bawah tingkat normal, sistem hormon itu akan menyebabkan rasa haus. Pada kasus dehidrasi, minum air putih justru akan membantu meningkatkan tekanan darah ke tingkat normal.
Setiap orang harus minum delapan gelas sehari (Mitos)
Institut Kedokteran AS merekomendasikan pria minum 13 gelas sehari dan wanita sembilan gelas agar tetap terhidrasi dengan baik. Pernyataan jumlah yang direkomendasikan ini tidak salah tapi juga tidak dapat dibenarkan. Faktanya, berapa banyak cairan yang dibutuhkan tubuh tergantung pada banyak faktor. Misalnya, kebutuhan air meningkat saat cuaca panas, penyakit, dan olahraga berat.
Wanita yang sedang hamil atau menyusui juga dianjurkan minum lebih banyak. Perlu diingat cairan tidak hanya berasal dari air putih, tetapi juga sup dan minuman lain seperti susu, teh, atau kopi. Makanan seperti semangka, mentimun, dan tomat juga mengandung cairan. Jadi, konsumsi air ini tidak dapat dipatok oleh berapa gelas air yang diminum.
Terhidrasi dengan baik akan melindungi wajah dari kerutan (sebagian besar mitos)
Kulit terdiri dari sekitar 30 persen air dan dehidrasi menyebabkan kulit menjadi kering dan bersisik. Kerutan lebih mudah terbentuk pada kulit kering karena kurang elastis dibandingkan yang terhidrasi dengan baik. Bagi yang secara teratur mengalami dehidrasi, minum lebih banyak air dapat meningkatkan hidrasi kulit dan memperlambat pembentukan kerutan dini. Namun, bagi yang terhidrasi dengan baik tidak cukup untuk mencegah kerutan sepenuhnya karena kerutan terbentuk dari hasil kombinasi pengaruh genetik, paparan sinar matahari, dan kerusakan dari lingkungan seperti polutan.
Minum air es dingin membantu menurunkan berat badan (Mitos)
Saat minum secangkir air es, Anda membakar sekitar delapan kalori lebih banyak daripada menenggak secangkir air suhu kamar karena tubuh akan bekerja untuk menaikkan suhu air es ke suhu tubuh normal. Misalnya, minum 10 gelas air es hari ini, yang berarti Anda akan membakar sekitar 80 kalori ekstra. Tetapi 80 kalori itu dapat dengan mudah diperoleh kembali dari makanan ringan saja.
Jadi, air es tidak dapat menjadi solusi dalam program penurunan berat badan. Oleh karena itu, alih-alih berfokus pada suhu air sebagai cara penurunan berat badan, lebih baik mengatur pola makan atur piringku, yang terdapat pengaturan pada porsi makanan dalam satu piring, yang meliputi setengah piring buah dan sayuran, seperempat piring pati (sebaiknya gandum utuh), dan seperempat lain protein tanpa lemak bersama dengan satu porsi susu rendah lemak di sampingnya.
Minum segelas air sebelum tidur dapat mencegah serangan jantung dan stroke (Mitos)
Asosiasi Jantung Amerika, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bersama dengan organisasi kesehatan nasional lain, merekomendasikan beberapa cara untuk mengurangi risiko serangan jantung atau stroke. Rekomendasi ini termasuk menjaga berat badan yang sehat, tetap aktif secara fisik, makan sehat, mengelola stres, dan tidak merokok. Dalam kasus ini, minum segelas air sebelum tidur tidak ada dalam daftar rekomendasi tersebut. Menurut Dr. Rosenfeld, jika minum segelas air maka besar kemungkinan untuk bangun dan buang air kecil di tengah malam dan hal ini malah meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke karena siklus tidur terganggu.