Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang akhir tahun, wilayah Indonesia memasuki musim hujan dengan cuaca yang berubah menjadi lebih dingin. Karena itu, penting untuk menjaga kesehatan agar tidak terserang berbagai penyakit yang biasanya muncul di musim hujan.
Untuk menyikapi musim hujan dan perubahan suhu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap gangguan kesehatan yang biasanya muncul saat musim hujan. Berikut enam penyakit yang perlu diwaspadai ketika musim hujan berlangsung.
1. Diare
Diare adalah kondisi di mana seseorang mengalami buang air besar yang lebih encer dari biasanya dan frekuensinya lebih dari tiga kali sehari. Kondisi ini erat kaitannya dengan kebersihan seseorang. Banjir yang terjadi saat musim hujan membuat sumber air bersih, terutama dari sumur dangkal, tercemar.
Untuk menghindari diare di musim hujan, pastikan untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari tumpukan sampah, dan merebus air minum hingga mendidih.
2. Demam Berdarah Dengue
Penyebaran demam berdarah dengue (DBD) bisa meningkat pada musim hujan lantaran banyak genangan air atau sampah basah yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti. Untuk menghindari DBD, masyarakat diharapkan secara aktif menerapkan gerakan 3M, yaitu mengubur bekas sampah, menguras tempat penampungan air secara teratur dan menutupnya secara rapat, dan mendaur ulang kemasan agar tidak menjadi sampah.
3. Leptospirosis
Penyakit zoonosis disebabkan oleh bakteri Leptospira dan umumnya ditularkan oleh tikus melalui kotoran atau urine. Air banjir, yang terjadi saat musim hujan, bisa saja bercampur dengan kotoran atau urine tikus yang mengandung bakteri tersebut.
Infeksi pada manusia terjadi ketika luka bersentuhan dengan air yang tercemar kotoran tikus dan bakteri leptospira. Gejala yang dirasakan antara lain sakit perut, sakit kepala, mual, dan muncul bintik-bintik merah pada kulit yang tidak hilang ketika ditekan.
Untuk menghindari leptospirosis, dianjurkan menjaga kebersihan lingkungan agar terbebas dari tikus dan tidak bermain air saat banjir. Gunakan pelindung seperti sepatu bot jika berada di daerah banjir.
4. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Gejala utama dapat berupa batuk dan demam yang disertai sesak napas, nyeri dada, dan lain-lain. Penularan ISPA bisa dicegah dengan menutup mulut ketika batuk, tidak meludah sembarangan dan tidak minum dari gelas yang sama dengan penderita.
5. Penyakit kulit
Dapat berupa infeksi, alergi atau bentuk lain seperti gatal, ruam pada permukaan kulit dan bintik-bintik kecil pada kulit saat musim hujan bisa terjadi karena kebersihan tidak terjaga baik. Selain penyakit di atas, perhatikan juga penyakit bawaan yang sudah diderita karena penurunan daya tahan tubuh saat musim hujan bisa menyebabkan penyakit tersebut kambuh. Segera konsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala penyakit.
6. Demam Tifoid atau Tipes
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang masuk ke saluran cerna melalui mulut, esophagus, lambung, usus kecil, dan usus besar. Penyakit ini menimbulkan demam yang tinggi.
Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama, pernah mengungkapkan bahwa penyakit ini juga sangat mudah menular melalui makanan minuman yang diproses kurang bersih. Karena itu, ada baiknya untuk meningkatkan kewaspadaan terutama dalam memperhatikan kehigienisan proses pengolahan makanan atau minuman.
ANTARA | DINKES JOGJA
Pilihan Editor: Dokter Bagi 8 Tips Jaga Kesehatan di Musim Hujan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini