Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otot dan sendi yang mengalami cedera bisa memunculkan sakit pinggang. Anda bisa mendapati ini jika bergerak terlampau tidak hati-hati dalam menggerakan area pinggang seperti saat senam dan olahraga lainnya. Kemudian, sakit pinggang yang Anda alami mampu menjadi sinyal waspada terhadap beberapa penyakit organ tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satunya usus buntu atau apendisitis yang membuat sakit pinggang kanan karena penyumbatan yang terjadi. Kemudian, kesehatan mental, traumatis tulang, kecelakaan pun mampu memfaktori sakit ini. Pada umumnya, gejala sakit pinggang ditandai dengan kram otot, sulit bergerak, nyeri otot, dan kesemutan hingga tungkai mati rasa. Perhatikan penyebab berikut yang telah Tempo rangkum.
1. Ankylosing Spondylitis
Sakit pinggang yang Anda alami bisa terjadi di bagian-bagian tertentu seperti kanan-kiri dan bawah. Secara spesifik pada sakit pinggang sebelah kanan bisa disebabkan oleh gejala kronis ankylosing spondylitis. Di mana daerah pinggang Anda mengalami peradangan sehingga muncullah sebuah celah di antara ruas tulang belakang menutup. Jika dibiarkan, maka tubuh Anda bisa menjadi bungkuk. Untuk mengenali ini, terdapat beberapa gejala yang biasa ditemukan. Antara lain, munculnya rasa nyeri pada bagian punggung bawah, pinggang itu sendiri, leher, dan panggul.
2. Stres
Bukan hanya karena faktor fisik seperti mengangkat beban. Namun, gangguan mental yang Anda alami seperti stres akan menyebabkan otot-otot pinggang menegang sehingga berubah menjadi sakit di daerahnya. Baik pinggang maupun kesehatan mental, keduanya saling mempengaruhi tanpa banyak disadari. Jika Anda mengalami nyeri pinggang, maka secara psikologis suasana hati akan berubah tidak stabil. Anda akan mudah terpancing emosi yang buruk, gelisah, hingga depresi pada tingkat nyeri yang dibiarkan dan emosi yang tanpa kontrol.
3. Gangguan Empedu
Secara biologis, kantong empedu manusia berada di sisi perut kanan dan di bawah hati. Gangguan-gangguan yang terjadi pada kantong empedu ini akan sensitif sehingga mudah menjalar hingga menyebabkan sakit pinggang. Gangguan empedu ini salah satunya terkait penyakit batu empedu. Cukup berbahaya dengan gejala yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Mengalami ini akan membuat penderita demam tinggi, nyeri perut kanan atas, mual, muntah hingga penyakit kuning pada bagian putih mata.
4. Salah Posisi Tidur
Hal pertama yang sering menjadi penyebab dari munculnya gangguan di bagian pinggang adalah posisi tidur yang salah. Situasi ini bisa terjadi dan sering tidak disadari. Sebelum kondisi semakin parah, maka ada baiknya untuk mengambil posisi tidur yang nyaman sebelum tidur. Posisi tidur yang salah memicu sakit pinggang belakang. Untuk mengatasinya, kamu bisa berbaring telentang dengan punggung lurus di atas kasur. Letakkan bantal tipis di bawah kepala dan di bawah lutut untuk mengurangi ketegangan pada leher dan punggung bawah. Jika merasa kesulitan untuk telentang, kamu bisa tidur telungkup dengan menempatkan bantal tipis di bawah pinggul untuk mengurangi tekanan pada tulang belakang.
5. Kasur Terlalu Keras
Tempat istirahat sehari-hari seperti kasur yang Anda jadikan tempat istirahat yang lama turut menyumbang sakit pinggang. Kasur tempat tidur yang terlalu keras akan menekan pinggang belakang bagian tengah. Apalagi, jika Anda memiliki kebiasaan posisi tidur yang buruk seperti menekuk dan tengkurap.
6. Masalah pada Ginjal
Sakit pinggang yang muncul adalah tanda penyakit seperti infeksi dan batu ginjal. Dengan demikian, area pinggang pada ginjal kanan memunculkan rasa nyeri. Pada penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi nyeri ini bisa tahan lama. Gejalanya juga merambat pada pembengkakkan area tangan dan kaki serta gangguan urin dan proses pembuangannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Benarkah Kurang Minum Air Putih Bisa Menyebabkan Sakit Pinggang?
NIA HEPPY | ALFI MUNA SYARIFAH