Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Detak jantung merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan jantung. Dengan melakukan pemantauan secara mandiri di rumah, Anda dapat mengawasi kondisi kesehatan jantung, terutama jika memiliki riwayat penyakit jantung, mengalami gejala angina, atau sedang menjalani program kebugaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melakukan pengecekan detak jantung secara rutin juga dapat membantu dalam mendeteksi potensi masalah kardiovaskular lebih awal.
Rentang Normal Detak Jantung
Sebelum melakukan pengukuran, penting untuk mengetahui kisaran normal detak jantung berdasarkan usia dan kondisi tubuh:
Dewasa: 60-100 denyut per menit (bpm)
Atlet: 40-60 bpm, karena jantung mereka bekerja lebih efisien
Anak-anak: 70-120 bpm, bergantung pada usia mereka
Jika detak jantung berada di luar kisaran ini, baik terlalu cepat maupun terlalu lambat, maka hal tersebut bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan. Jika kondisi ini terjadi secara konsisten, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Tes Non-Medis untuk Menilai Kesehatan Jantung
Selain pemeriksaan medis, terdapat beberapa metode sederhana yang dapat dilakukan sendiri di rumah untuk menilai kondisi kesehatan jantung. Berikut beberapa cara yang direkomendasikan oleh para ahli:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Tes Kekuatan Cengkeraman (Grip Test)
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet menunjukkan bahwa kekuatan genggaman tangan dapat menjadi indikator kesehatan jantung. Studi yang melibatkan 140.000 orang di 17 negara ini menemukan hubungan antara kekuatan genggaman dengan risiko kematian atau penyakit kardiovaskular, bahkan setelah mempertimbangkan faktor lain seperti usia, kebiasaan merokok, dan tingkat aktivitas fisik.
2. Mengukur Denyut Nadi di Pergelangan Tangan
Cuci tangan dan duduk dengan nyaman.
Letakkan tiga jari (telunjuk, jari tengah, dan jari manis) pada bagian dalam pergelangan tangan, tepat di bawah ibu jari.
Tekan perlahan hingga terasa denyut nadi.
Hitung denyut selama 30 detik, lalu kalikan dengan 2 untuk mendapatkan bpm.
3. Tes Fleksibilitas (Sentuh Jari Kaki)
Studi oleh American Physiological Society menyebutkan bahwa fleksibilitas tubuh berkaitan dengan kesehatan jantung. Jika seseorang dapat menyentuh jari kaki saat duduk di lantai tanpa menekuk lutut, hal ini bisa menjadi pertanda bahwa jantungnya dalam kondisi sehat.
4. Tes Tangga
Menurut penelitian European Society of Cardiology, menaiki empat anak tangga dalam waktu kurang dari 1,5 menit dapat menunjukkan kondisi jantung yang baik. Jika seseorang membutuhkan waktu lebih lama, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kardiovaskular.
5. Memeriksa Denyut Nadi Detak jantung dapat dianalisis berdasarkan empat kategori irama:
Bradikardia: di bawah 60 bpm
Takikardia: di atas 100 bpm
Fibrilasi: jantung bergetar tidak beraturan
Kontraksi prematur: denyut dini yang tidak normal
6. Mengukur Denyut Nadi di Leher (Arteri Karotis)
Letakkan tiga jari di sisi leher, tepat di bawah rahang.
Tekan perlahan hingga terasa denyut nadi.
Hitung denyut selama 30 detik dan kalikan dengan 2 untuk mendapatkan bpm.
Dengan melakukan berbagai tes sederhana ini, menurut Granostic.com, Anda dapat lebih mudah memantau kesehatan jantung tanpa harus selalu pergi ke rumah sakit. Namun, jika terdapat indikasi masalah serius, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Hatta Muarabagja turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan editor: Kardiolog Ungkap Kaitan Memilih Pasangan yang Tepat dan Kesehatan Jantung