Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

6 Tips Detoksifikasi Tubuh setelah Liburan

Berikut enam tips agar tubuh kembali sehat setelah beberapa hari dimanjakan selama liburan. Lakukan detoksifikasi secara alami.

3 Januari 2025 | 16.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pria makan-makanan sehat. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kembali ke rutinitas setelah libur panjang di akhir tahun sering butuh perjuangan, termasuk menurunkan berat badan yang naik di masa liburan. Apalagi jika menjadikan kesehatan sebagai resolusi Tahun Baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jika merasa kembung dan lesu setelah liburan, penyebabnya bisa jadi retensi cairan karena makan makanan tinggi sodium dan gula, minum alkohol dan kurang aktivitas fisik," kata pakar diet di New Jersey, Erin Palinski-Wade, kepada Fox News Digital.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda mungkin tergoda membuat rencana detoksifikasi tapi ia mengatakan tubuh bisa melakukan detoks sendiri melalui organ seperti hati dan ginjal. 

"Anda tak butuh rencana detoks atau minum suplemen detoks. Anda bisa mengadopsi kebiasaan sehat setelah liburan untuk mendukung kemampuan detoksifikasi tubuh saat berusaha membuang timbunan air yang membuat kembung dan lesu," tambahnya.

Tanya Freirich, pakar diet dan nutrisi di Charlotte, Carolina Utara, membenarkan kalau tubuh bisa melakukan detoks dengan baik dan tak butuh produk pembantu. "Banyak orang merasa kembung karena terlalu banyak mengonsumsi garam, gula, dan alkohol. Jika merasa butuh detoks, saya sarankan memilih pola makan sehat daripad diet detoks," imbaunya.

Berikut enam tips agar tubuh kembali sehat setelah beberapa hari dimanjakan.

Tetap terhidrasi
Pakar diet di New York, Lauren Harris-Pincus, menyarankan minum air setidaknya 64-96 ons per hari. Cara ini membantu proses detoksifikasi tubuh alami, menyehatkan kulit, dan membantu melawan kelelahan.

Atur pola makan
Freirich menganjurkan terus makan dengan konsisten sepanjang hari dengan fokus pada makanan non-olahan, dimasak sendiri di rumah, dan terutama memberi gizi, seperti sayuran, sup, biji-bijian, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Ia juga meminta menambah asupan serat menjadi 25-35 gram sehari, yang bisa didapat dari sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

Cukup tidur
Pakar menyarankan orang dewasa tidur tujuh jam semalam. "Kurang tidur tak hanya bikin kurang tenaga tapi juga mempengaruhi rasa lapar dan memicu pemilihan makanan yang akan membuat kembung dan lesu," ujar Palinski-Wade.

Tingkatkan asupan probiotik
Probiotik adalah mikroorganisme yang membantu keseimbangan bakteri baik dan jahat di usus, yang bisa meningkatkan kesehatan pencernaan. "Probiotik terdapat di yogurt, kombucha, kefir, sup miso, kimchi, asinan, dan makanan fermentasi lainnya," papar Freirich.

Kurangi alkohol
Riset baru-baru ini menegaskan dampak negatif alkohol buat kesehatan, termasuk risiko lebih tinggi terkena beberapa jenis kanker. "Mengurangi atau berhenti minum alkohol bisa berdampak luar biasa pada kesehatan secara umum, energi, dan kesejahteraan di tahun yang baru," kata Freirich.

Tambah aktivitas fisik
Panduan Aktivitas Fisik Masyarakat Amerika menganjurkan orang dewasa berolahraga intensitas sedang 150 menit dalam seminggu. "Mulai dari olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau peregangan untuk memperbaiki sirkulasi darah dan metabolisme. Kemudian secara bertahap tingkatkan intensitas jika energi sudah kembali," tutur Chris Tuell, direktur klinis di layanan kecanduan Lindner Center of HOPE di Mason, Ohio.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus