Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Butuh usaha lebih besar bila ingin menggeluti fotografi analog di tengah dominasi kamera digital. Kendati demikian banyak orang yang masih jatuh cinta pada hasil foto dari kamera analog yang jujur dan apa adanya.
Renaldy Fernando si pendiri Jellyplayground -wadah untuk para penggemar kamera analog Indonesia- berbagi tips dan trik untuk memulai fotografi analog.
1. Siapkan kameranya
Mungkin modal untuk hobi baru ini bisa ditemukan di rumah, coba pakai lagi kamera analog yang dulu dipakai oleh orangtua atau bahkan kakek-nenek. Bila tidak ada, cari di toko-toko, baik itu offline maupun online.
Baca juga:
Fotografi: 8 Trik Menangkap Si Golden Hour
Golden Hour, 60 Menit yang Menentukan
Fotografi: 9 Jurus Sukses Merekam Tingkah Manusia
Renaldy menganalogikan kamera analog dengan restoran.
"Kita bisa baca review dari orang-orang, tapi pada akhirnya semua balik lagi ke selera," kata dia di acara Walk the Analog di Jakarta, Jumat.
Bujet terbatas? Tak perlu khawatir karena Anda bisa memilih deretan kamera bekas dengan kisaran harga bervariasi, mulai Rp300.000 hingga jutaan. Jenisnya bermacam-macam, kamera saku, rangefinder atau SLR. Yang penting, pilih sesuai kebutuhan dan dana Anda.
2. Pastikan kondisi bagus
Membeli barang bekas perlu ketelitian. Renaldy mengingatkan untuk selalu mengecek kondisi kamera, pastikan masih bagus dan bisa berfungsi. Bodi kamera jelek tak apa, yang penting bisa berfungsi maksimal. Jangan menyepelekan cacat pada kamera karena belum tentu itu bisa diperbaiki di tempat servis.
3. Eksplorasi film
Jangan segan mencoba banyak brand rol film yang bisa digunakan di kamera analog. Anda bisa mencoba film berwarna atau hitam putih. Formatnya juga macam-macam, ada yang 35mm dan 120 mm. Setiap film menghasilkan karakteristik tersendiri. Beda film, beda pula tone hasil foto.
4. Ketahui teorinya
Salah satu hal yang harus dipelajari sebelum memulai fotografi analog adalah kemampuan mendapatkan exposure yang baik, yakni dengan menyesuaikan ISO/ASA, shutter speed dan apperture. Kemudian, pelajari komposisi dalam mengambil foto agar hasilnya lebih keren.
5. Cuci dan lihat hasilnya
Salah satu perbedaan besar antara fotografi analog dan digital adalah kita harus memproses film untuk bisa melihat hasilnya. Satu hal lagi, jangan menunda-nunda proses pencucian rol film bila semua sudah terpakai di kamera.
"Film kalau belum dicuci, expired date-nya enggak berhenti. Mendingan langsung dicuci kalau sudah selesai," kata Renaldy.
Bila didiamkan terlalu lama, tak ada jaminan hasil foto dari kameramu tetap sempurna.
6. Tahu tempat reparasi
Salah satu tempat yang direkomendasikan Renaldy bila ingin mengatasi masalah pada kamera atau sekadar membersihkan jamur pada lensa adalah Prima Photo di gedung Bioskop Globe.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini