Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa kisah menarik para fotografer sosialita saat melakukan tugasnya mengabadikan momen-momen penting untuk para kliennya. Panji Indra, 38 tahun, adalah seorang fotografer yang menjadi langganan acara sosialita. Ia bekerja memotret kegiatan-kegiatan sosialita sejak 2009. Saat itu dirinya baru saja mengundurkan diri dari sebuah majalah di Jakarta. Ia mengenal para kliennya sejak 2005 karena pekerjaan sebagai fotografer mengharuskannya meliput kegiatan-kegiatan yang dihadiri para sosialita.
Setelah keluar dari majalah tersebut pun Panji masih sering datang ke acara peragaan busana karena berteman dengan penata gayanya. Saat itulah tawaran dari sosialita mulai bermunculan. "Mereka sangat pemilih dalam menentukan fotografer," kata Panji saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu lalu. Ia mengatakan, para sosialita terlebih dulu melihat kecocokan dengan fotografer sebelum melayangkan undangan. Baca: Obat Diare ini Bisa Bikin Kulit Adem dan Kencang, Cek Risetnya
Pengalaman kerja pertama Panji di bidang ini adalah memotret pesta ulang tahun. Kala itu ia merasa aneh akan pekerjaannya karena tak pernah ada pembicaraan mengenai besaran bayaran. Namun, setelah menerima bayaran, angka yang diterimanya memadai. "Cuma tiga jam dapat bayaran besar," ujarnya.
Beres pekerjaan tersebut, ia sering diajak sosialita-sosialita lain memotret kegiatan mereka, antara lain liburan ke Bali. Dia ingat, ketika itu kliennya yang seorang perempuan sedang berulang tahun dan mengajak tujuh teman dekatnya untuk berlibur. Selama di sana, Panji memotret kegiatan klien dan teman-temannya tersebut selama tiga hari.
Foto-foto yang diambil oleh Panji terdiri atas foto sendiri dan foto grup. Panji mengenang, para sosialita sudah menyiapkan diri untuk sesi pemotretan sejak pukul 05.30 dan berganti baju sebanyak empat kali dalam satu hari. "Banyak banget deh fotonya, satu baju bisa 40-50 foto," ujarnya.
Fotografer sosialita, Oky Hartanto. Foto: Johannes P. Christo
Dalam mengambil foto sosialita, Panji biasanya memotret seluruh badan. Tujuannya untuk menonjolkan pakaian yang dikenakan dan tas yang dipakai. Ia juga pernah diminta memotret sosialita untuk kepentingan mengganti foto profil di Facebook.
Oky Hartanto, fotografer yang berdomisili di Bali, juga sering dipekerjakan oleh sosialita untuk acara-acara ulang tahun ataupun acara-acara khusus. Ia memulai karier sebagai fotografer sebuah majalah gaya hidup di Jakarta pada 2004. Pekerjaan itu membuatnya kerap bertemu sejumlah sosialita dan diajak mendokumentasikan berbagai acara, antara lain pembukaan butik, pembukaan restoran, dan after party sebuah peragaan busana. Oky mengaku tak ada kesulitan berarti dalam memotret para sosialita. "Permintaan mereka normatif saja. Kalau sudah kenal kehidupan pribadinya, akan lebih mudah mengerti keinginan klien." Baca: Pasien Stroke Bertambah 1 Setiap 2 Detik, Simak Solusi Dokter
Kemudahan seperti ini juga dirasakan oleh Narendra Kameshwara, 38 tahun, saat memotret para sosialita. Ia beralasan, para sosialita yang datang ke suatu acara umumnya sudah sangat bergaya dengan pakaian bermerek dari atas sampai bawah. Jika sudah begitu, Naren merasa para sosialita akan sangat terbuka untuk diajak berfoto.
Naren awalnya bekerja untuk sebuah majalah gaya hidup di Jakarta. Kemudian, setelah beberapa tahun, fotografer ini sering dipekerjakan oleh sejumlah merek yang mengundang sosialita untuk setiap acaranya. Ia menemukan perbedaan dari memotret kegiatan di klub malam dan acara-acara yang mengundang sosialita.
ROFIQI HASAN | DIKO OKTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini