Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kolesterol tinggi adalah masalah kesehatan yang sering kali datang tanpa gejala, namun dapat menyebabkan dampak serius bagi tubuh, seperti penyakit jantung dan stroke. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi, baik yang bisa dikendalikan maupun yang tidak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Diet Tidak Sehat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diet yang tinggi lemak jenuh dan trans dapat menyebabkan peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat). Makanan yang mengandung lemak jenuh seperti daging berlemak, produk susu penuh lemak, dan makanan cepat saji, dapat mengurangi kemampuan hati untuk mengolah kolesterol. Akibatnya, kolesterol akan menumpuk dalam darah dan membentuk plak pada dinding arteri.
Sebaliknya, makanan yang kaya serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. Karena itu, penting untuk menjaga pola makan dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh dan memperbanyak konsumsi makanan sehat.
3. Kurang Aktivitas Fisik
Dilansir dari My Cleveland Clinic, tidak cukup bergerak atau kurang berolahraga juga dapat berkontribusi terhadap kolesterol tinggi. Aktivitas fisik, terutama olahraga aerobik, dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol baik yang berfungsi membersihkan kolesterol jahat dalam darah.
Tanpa aktivitas fisik yang cukup, tubuh tidak dapat memproduksi kolesterol baik yang cukup, sehingga meningkatkan risiko kolesterol jahat tinggi. Karena itu, penting untuk menjaga tubuh tetap aktif, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang, untuk membantu menjaga kadar kolesterol tetap seimbang.
3. Merokok
Merokok adalah faktor risiko yang signifikan untuk kolesterol tinggi. Selain menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), merokok juga menyebabkan penumpukan tar di dalam pembuluh darah, yang memudahkan kolesterol untuk menempel di dinding arteri.
Proses ini memperburuk kondisi pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung serta stroke. Berhenti merokok dapat membantu meningkatkan kadar HDL dan mengurangi kadar LDL, sehingga menurunkan risiko kolesterol tinggi dan masalah jantung lainnya.
4. Stres Berlebihan
Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kadar kolesterol. Ketika seseorang stres, tubuh akan memproduksi hormon stres, seperti kortisol, yang dapat merangsang produksi kolesterol.
Stres kronis yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak kolesterol, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung. Maka, penting untuk mengelola stres dengan cara yang sehat, seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan seseorang yang dipercaya.
5. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dalam darah. Alkohol dapat mempengaruhi metabolisme lemak dalam tubuh, yang pada gilirannya dapat menyebabkan peningkatan kadar trigliserida dan LDL.
Jika Anda mengonsumsi alkohol, penting untuk membatasi jumlahnya agar tidak mempengaruhi kadar kolesterol secara negatif. Meminimalisir konsumsi alkohol adalah salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
6. Penyakit Tertentu
Beberapa penyakit dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam tubuh, seperti diabetes, hipotiroidisme, penyakit ginjal kronis, dan lupus. Misalnya, pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL.
Kondisi medis ini dapat mengubah cara tubuh mengelola kolesterol dan menyebabkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah. Karena itu, penting untuk mengelola penyakit yang mendasari dengan pengobatan yang tepat untuk mencegah kolesterol tinggi.
7. Faktor Genetik dan Usia
Dilansir dari British Heart Foundation, faktor genetik juga memainkan peran penting dalam kadar kolesterol seseorang. Beberapa orang mewarisi kondisi yang disebut familial hypercholesterolemia, yang membuat tubuh kesulitan untuk mengeliminasi LDL dari darah. Ini menyebabkan kadar kolesterol jahat meningkat secara signifikan.
Selain itu, seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi kurang efisien dalam mengelola kolesterol, sehingga orang yang lebih tua cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi. Faktor genetik dan usia tidak dapat diubah, tetapi pengelolaan gaya hidup yang sehat tetap penting untuk mencegah kolesterol tinggi.
Menjaga gaya hidup sehat dengan diet seimbang, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan buruk dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung serta stroke. Jika Anda memiliki faktor risiko tertentu, penting untuk memeriksakan kadar kolesterol secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter untuk langkah pencegahan yang tepat.
Pilihan Editor: 8 Tips Sederhana Memulai Pola Hidup Sehat