Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan informasi dari BMKG, saat ini kita mengalami kondisi cuaca panas yang disebabkan oleh fenomena posisi semu matahari. Dampak dari cuaca panas ini seringkali memicu munculnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh cuaca panas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maka dari itu, penting untuk memahami jenis-jenis penyakit yang disebabkan oleh cuaca panas agar kita dapat memberikan pengobatan yang cepat dan tepat jika dibutuhkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas, apa saja penyakit yang disebabkan oleh cuaca panas? Untuk mengetahuinya, mari ketahui lebih lanjut.
Jenis-Jenis Penyakit oleh Cuaca Panas
Terdapat beberapa jenis penyakit yang sering muncul saat cuaca panas ekstrem seperti saat ini. Berikut penjelasan detail untuk setiap penyakitnya:
1. Infeksi Saluran Pernapasan
Ketika cuaca menjadi sangat panas dan berdebu, kita menjadi rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.
Ini sering terjadi saat kita beraktivitas di luar ruangan atau menggunakan kendaraan umum atau sepeda motor tanpa masker.
Cuaca panas juga dapat memicu kebakaran hutan, menghasilkan asap tebal yang jika terhirup dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK).
Gejala dari infeksi saluran pernapasan meliputi sesak napas, batuk, dan rasa sesak di dada. Untuk mencegahnya, penting untuk menghindari paparan asap kendaraan, rokok, dan debu.
2. Panas Dalam
Cuaca yang sangat panas dapat menyebabkan tubuh mengalami panas berlebihan. Apabila ini dikombinasikan dengan pola makan yang tidak tepat, seperti mengonsumsi terlalu banyak makanan pedas atau gorengan maka dapat memicu masalah panas dalam.
Gejala yang sering muncul saat mengalami panas dalam meliputi sariawan, bibir kering, dan tenggorokan yang terasa kering atau panas. Untuk menghindari panas dalam, disarankan untuk menjaga pola makan dan minum air putih.
3. Dehidrasi
Dehidrasi adalah masalah kesehatan yang sering terjadi saat cuaca panas. Gejala dehidrasi dapat dikenali dari kulit yang kering dan warna air kencing yang keruh.
Jika air urin berwarna kuning keruh, itu bisa menjadi tanda dehidrasi parah. Gejala lainnya meliputi bibir dan mulut kering, sakit kepala, dan pusing.
Untuk mencegah dehidrasi, sangat penting untuk mengonsumsi cukup air putih yaitu minimal delapan gelas dalam sehari.
4. Heat Stroke
Akibat lanjutan dari dehidrasi adalah heat stroke. Heat stroke terjadi ketika tubuh tidak lagi dapat mengontrol suhu tubuh, sehingga suhu tubuh naik dengan cepat. Suhu tubuh penderita heat stroke dapat mencapai 40°C atau bahkan lebih tinggi.
Heat stroke dapat menyebabkan kerusakan organ vital seperti pembengkakan otak atau organ vital yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen.
Tanpa penanganan medis yang cepat dan tepat, sengatan panas dapat berakibat fatal dan bahkan menyebabkan kematian.
Untuk mencegah heat stroke, penting untuk tetap terhidrasi dan menghindari paparan panas yang berlebihan, terutama di bawah sinar matahari langsung.
5. Migrain
Paparan terus-menerus terhadap cuaca panas dapat memicu munculnya migrain atau sakit kepala sebelah.
Gejala yang biasanya muncul adalah rasa nyeri yang tumpul dan berdenyut di sekitar pelipis atau bagian belakang kepala.
6. Sakit Mata
Sakit mata juga merupakan salah satu kondisi yang perlu diwaspadai saat cuaca panas, terutama jika mata terpapar oleh kotoran, debu, atau asap saat beraktivitas.
Akibatnya, mata dapat mengalami berbagai gangguan seperti mata merah, gatal, atau terasa panas.
7. Demam Tinggi
Saat tubuh terpapar oleh suhu panas yang ekstrem, suhu tubuh dapat meningkat secara signifikan dan menyebabkan demam tinggi.
Jika demam tinggi tidak segera ditangani, ini dapat menjadi masalah serius yang dapat merusak otak dan organ-organ vital dalam tubuh.
Gejala demam tinggi meliputi migrain, keringat dingin, menggigil, dan penurunan nafsu makan.
Jadi, itu adalah tujuh jenis penyakit yang dapat muncul akibat cuaca panas yang ekstrem. Penting untuk tidak menunggu gejala menjadi parah.
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.
KAYLA NAJMI IHSANI
Pilihan Editor: Tikus Berkeliaran di Malam Hari, Awas Tertular Penyakit Ini