Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Soraya Larasati mantap berhijab sejak tujuh tahun silam. Model dan presenter ini pun menyesuaikan keseluruhan penampilannya, tapi tetap menyukai gaya sporty dan simpel dengan atasan dan celana longgar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Pakai sneakers, baju longgar, celana kulot longgar. Gaya feminin banget itu pas ada acara tertentu, seperti fashion show ini atau kondangan. Kalau kondangan, mau enggak mau pakai gaun. Apalagi kalau udah dikasih seragam, kita pasti jahit baju sesuai tema,” kata Gadis Sampul 2001 ini saat ditemui di Jakarta Fashion Week 2020, Senayan City, Jakarta Pusat, Sabtu 26 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain serba pakaian longgar, perempuan 33 tahun ini juga mengandalkan gaya mix and match. “Kalau ada satu fashion item yang mahal mungkin ada. Tapi enggak literary dari atas sampai bawah full high brand. Karena menurut aku trik dalam fashion itu mix and match, biar enggak boring,” tutur istri Dony Amaldi ini.
Alumni Universitas Pelita Harapan ini lebih memilih busana muslim dan hijab buatan lokal dibandingkan karya desainer luar negeri. Menurut dia, pakaian hijab lokal Memiliki desain yag keren. "Enggak kalah sama brand luar negeri. Lagipula dari sisi akidah-nya masih kurang dari brand luar itu. Karena background desainernya bukan muslim, ya,” tukas aktris keturunan Batak, Sunda, dan Tionghoa.
Lebih lanjut ia berkisah, “Range harga aku menengah. Menurut aku, kalau pakaian mulai dari hijab, celana, atasan, aku lokal banget. Kalau untuk tas dan sepatu, masih ada beberapa yang buatan luar negeri. Tapi aku tetap pencinta lokal brand.”
Untuk soal warna, Soraya Larasati lebih menyukai warna netral, mulai dari nude hingga pastel. Pertimbangannya jenis warna tersebut mudah dipadupadankan dan mencegah tampilan membosankan.
SILVY RIANA PUTRI