Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan Natal tak lengkap tanpa makanan. Seperti perayaan lainnya, beberapa negara juga memiliki makanan yang khas disajikan saat perayaan Natal bersama keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Misalnya di Jepang ada tradisi menyantap ayam KFC, atau di Korea Selatan identil dengan hidangan bulgogi dan kimchi. Selain kedua negara itu, berikut ini beberapa negara yang memiliki hidangan khas saat Natal.
1. KFC di Jepang
Di Jepang, tradisi menyantap ayam KFC dimulai sejak tahun 1970-an. Tradisi itu berawal dari kampanye yang digagas oleh manajer KFC pertama di Jepang, Takeshi Okawara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kampanye-nya bernama "Kentucky for Christmas", yang ditujukan untuk wisatawan dan ekspatriat yang tidak bisa menemukan kalkun untuk dimakan pada hari Natal. Kiini ayam KFC identik dengan Natal, bahkan ada yang memesannya beberapa minggu sebelumnya.
2. Kue Stollen di Jerman
Kue Stollen atau Stollen Cake di Jerman disebut juga Weihnachtsstollen atau Christstollen. Ini adalah roti tradisional yang ada sejak abad ke- 14 di Jerman. Biasanya disuguhkan pada hari Natal untuk menghormati bangsawan dan pendeta gereja, menurut Outlook Traveller.
Di dalam roti ini terdapat buah-buahan kering, kismis, kacang, atau cengkeh serta dilapisi mentega. Atasnya ditaburi dengan gue halus, perpaduan rasa manis dan segar.
3. Sup Bit
Perayaan Natal di Polandia dimulai pada malam Natal, dengan makan malam yang disebut wigilia. Ada 12 hidangan dengan berbagai jenis ikan, mie, dan sup bit atau borscht, dan camilan manis.
Sup bit ini makanan pembuka tradisional yang dapat disajikan panas atau dingin. Untuk Natal borscht disajikan dengan raviolis Polandia kecil yang disebut uszka. Ini diisi dengan berbagai sayuran dan ditambahkan ke dalam sup.
4. Christmas pudding, Inggris
Christmas pudding atau puding Natal merupakan puding buah kering yang manis yang menjadi hidangan penutup yang wajib di meja makan orang Inggris selama berabad-abad. Puding Natal terbuat dari suet, telur, molase, rempah-rempah, dan buah-buahan kering, dibakar dengan brendi sebelum disajikan. Masyarakat Inggris dapat membelinya di hampir semua supermarket, atau menyiapkannya berminggu-minggu sebelum hari Natal.
5. Bibingka dan puto bumbong, Filipina
Bibingka dan puto bumbong adalah makanan penutup yang populer di Filipina, terutama saat musim Natal. Bibingka adalah kue kenyal dengan rasa mentega, jelas, sedangkan puto bumbong adalah makanan penutup kue beras, katanya, terbuat dari tepung ketan yang dimasak dalam tabung bambu, sehingga menghasilkan tekstur ungu. Disajikan dengan kelapa parut dan gula merah
6. Acar ikan haring, Swedia
Perayaan pesta Natal di Swedia dikenal sebagai Julboard yang secara harfiah berarti 'meja Natal'. Menurut Swedishfood.com, acara ini biasanya menghidangkan acar ikan haring, bersama dengan daging dingin, pate dan terrine, makanan panas dan makanan penutup. Hidangan ini biasanya ditemani dengan minuman glögg (anggur Swedia), koktail atau julöl - bir Natal yang dibumbui dengan kayu manis, kulit jeruk, dan vanila.
7.Bulgogi dan kimchi, Korea Selatan
Perayaan Natal di Korea Selatan biasanya dengan menyajikan irisan daging tipis yang dibumbui atau bulgogi, dan juga kimchi. Menurut Orientalmart, ada juga yang menyajikan hidangan lain seperti ubi jalar dan tteokguk atau kue beras yang diisi dengan daging, dan makanan laut yang disajikan kuah kaldu bening. Muda-mudi di Korea akan berbagi makanan Natal dengan pasangan atau teman mereka. Atau memesan di restoran saat Tahun Baru.
8. Rosco de Reyes, Spanyol
Perayaan Natal di Spanyol dimulai lebih awal dari pertengahan Desember hingga hingga 6 Januari. Pada pagi hari tanggal ini, atau malam sebelumnya, ada tradisi menikmati kue berbentuk donat yang disebut Roscon de Reyes. Kuet itu dilapisi dengan krim, di atasnya diberi manisan buah dan tersembunyi di dalamnya adalah kacang fava dan mainan kecil, sebagai kejutan.
LAYYIN AQILA | DAILY MAIL | POLISH INSIDERS