Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Coba cek celana dalam Anda, adakah bercak kotoran yang keluar dari vagina? Jika ya, perhatikan lagi warna dan baunya untuk mengetahui kondisi apa yang sedang dialami agar bisa segera mendapat pertolongan medis karena seharusnya cairan vagina itu bening dan tak berbau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kotoran dari vagina bisa terjadi di usia berapa pun. Menurut layanan kesehatan Inggris (NHS), yang dimaksud adalah cairan atau lendir yang menjaga kebersihan dan kelembaban vagina serta melindunginya dari infeksi. Namun, pakar kesehatan wanita Dr. Simi Adedeji di kanal YouTube-nya menyatakan penting untuk memperhatikan perubahan yang tak lazim dan mungkin menjadi sinyal masalah kesehatan. Berikut macam warna cairan vagina yang perlu diperhatikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuning kehijauan
Menurutnya, warna ini tidak normal karena bisa merupakan gejala infeksi akibat hubungan seksual (STI) macam trikomoniasis dan gonorea. Gejala lain STI adalah bau amis, rasa panas dan menyengat ketika buang air kecil, dan gatal di vagina.
Merah atau merah muda
Kedua warna tersebut sebenarnya normal tapi tetap harus dipahami secara keseluruhan. "Contohnya jika warna itu keluar ketika sedang haid, maka itu normal," ujar Adedeji, dikutip dari Express.
Warna merah atau merah muda juga bisa mengindikasikan kehamilan, keguguran, dan kanker endometrial setelah melewati masa menopause.
Putih
Bisa jadi ini gejala keputihan akibat bakteri. Meski biasanya tidak berbahaya, tetap saja rasanya tidak nyaman.
"Biasanya jika jumlahnya sedikit dan tidak bergejala, tidak perlu perawatan khusus karena akan bersih dengan sendirinya," tutur Adedeji.
Abu-abu
Kotoran berwarna abu-abu merupakan gejala bakteri vaginosis. Meski bukan STI, kondisi ini bisa memicu infeksi seperti klamidia. "Jika melihat gejala ini, periksa ke dokter karena kondisi ini bisa diobati," sarannya.
Bening
Kotoran tanpa warna normal jika tanpa bau atau sedikit bau asam. "Jumlah dan baunya bervariasi serta konsistensinya tergantung pada siklus menstruasi," ungkap Adedeji. Kabar baiknya, kondisi ini tak perlu perawatan, terutama jika tak ada rasa gatal dan panas.
Pilihan Editor: Waktu yang Diperlukan Wanita untuk Pemulihan usai Vaginoplasty