Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bagi para pecinta kopi, menyediakan biji kopi sebagai persediaan di rumah adalah suatu kewajiban. Saat diperlukan, mereka bisa langsung menggiling dan menyeduh kopi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun perlu dipahami, cara menyimpan biji kopi juga harus dilakukan dengan benar. Menurut Barista Febi Amelia, biji kopi yang tidak disimpan dengan benar bisa membuatnya cepat basi. “Rasa dan kesegarannya juga akan berbeda,” katanya dalam acara Nespresso Barista Creations di Jakarta pada 17 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lalu, bagaimana cara menyimpan yang benar itu? Febi menyarankan untuk meletakkan biji kopi pada sebuah wadah berbahan aluminium. Aluminium dipercaya bisa menjaga tekstur dan rasa kopi hingga waktu yang lama. “Aluminium sama seperti paper bag saat pertama membeli kopi. Dia bagus untuk menjaga kopi. Tapi paper bag yang sudah dibuka itu tidak lagi maksimal. Jadi sebaiknya dipindah ke aluminium saja,” katanya.
Febi juga mengingatkan untuk mengganti aluminium setiap tiga bulan sekali. Ini dilakukan guna mengoptimalkan kembali penyimpanan biji kopi. “Jangka waktu penggunaannya memang tergolong lama, tapi tidak bisa sekali untuk seterusnya. Harus tetap diganti setiap tiga bulan agar proteksinya lebih maksimal,” katanya.
Nah, aluminium yang sudah tidak terpakai tadi bisa menjadi poin plus. Febi menjelaskan bahwa aluminium baik untuk kesehatan bumi karena sangat mudah didaur ulang. Sehingga secara tidak langsung, pecinta kopi pun bisa berkontribusi untuk lingkungan. “Aluminium adalah bahan yang sangat ramah lingkungan. Anda bisa menggunakannya untuk kreasi atau dibawa ke tempat daur ulang,” katanya.