Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Ahli Gizi Sebut Orang Indonesia Kurang Makan Sayur dan Buah

Masyarakat Indonesia saat ini masih kurang makan sayur dan buah. Berikut saran ahli gizi.

14 Juni 2023 | 09.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia, Marya Haryono, menyebut masyarakat Indonesia saat ini masih kurang makan sayur dan buah. Karena itulah, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI membuat kampanye makan sehat dengan gizi seimbang Isi Piringku.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marya mengatakan dalam program tersebut seharusnya dalam satu piring terdiri dari 50 persen sayur dan buah serta 50 persen sisanya karbohidrat dan protein. Selain itu, makanan yang dikonsumsi harus memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian yang dibutuhkan. Meskipun AKG setiap orang berbeda, hal ini dapat disesuaikan dengan panduan dari Kemenkes.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara umum, perempuan Indonesia membutuhkan 1.200-1.500 kalori per hari sedangkan laki-laki butuh 1.600-1.800 kalori per hari. Untuk menyeimbangkannya, Marya mengimbau konsumsi sayuran, protein, serat, dan vitamin lain sebagai makanan pendamping. Misalnya, saat makan bubur ayam, konsumsi juga telur serta ayam dalam porsi cukup dan tambahan sayur juga buah untuk menyeimbangkan.

"Jika terus-menerus mengonsumsi makanan yang tidak seimbang, tubuh akan kekurangan nutrisi dan dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang serius. Selain itu, perhatikan pengolahan dan penyimpanan makanan agar tetap aman dan terjaga nutrisinya saat dikonsumsi," jelas Marya.

Jangan sering dipanaskan
Marya juga mengimbau untuk menghindari makanan yang dipanaskan terus menerus agar nutrisi di dalamnya tidak rusak, terutama yang mengandung protein. Sebaiknya, olah makanan secukupnya dan khusus sayur dapat dimakan mentah atau dimasak sebentar karena terlalu lama memasaknya dapat menghilangkan nutrisinya. Kemudian, hindari proses mengolah makanan dengan cara digoreng agar kalori minyak di dalamnya tidak masuk ke dalam tubuh.

"Kalori berlebih dapat menyebabkan tubuh berpotensi mengalami risiko kegemukan dan kolesterol tinggi. Hindari juga makan makanan tinggi gula dan garam agar risiko kesehatan lain dapat dicegah," imbau Marya.

Terakhir, perhatikan cara menyimpan makanan dan bahan bakunya. Untuk sayuran, daging, dan buah sebaiknya disimpan dalam kulkas bersuhu cukup dingin agar lebih awet. Sayur dan buah sebaiknya dikonsumsi di hari yang sama agar tidak layu dan nutrisi penting di dalamnya tidak berkurang.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus