Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Alasan Perlunya Sosialisasi Kesehatan Reproduksi pada Orang Tua dan Anak

Pendidikan kesehatan reproduksi tak hanya diberikan di sekolah. Orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.

20 Juni 2023 | 14.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktivitas Tenggara Youth Community yang dalam menyampaikan materi edukasi kesehatan reproduksi. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menekankan pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi bagi anak untuk mencegah terjadinya perkawinan anak sehingga mendorong pendidikan kesehatan reproduksi masuk ke dalam kurikulum pendidikan. Plt Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani, mengatakan selain diperlukan pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) di sekolah, orang tua juga perlu memberikan edukasi tentang hal tersebut kepada anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"PR terbesar kita adalah tidak hanya dari sisi pendidikan formal tapi pendidikan informal itu sangat mengedukasi, bagaimana memulai dari keluarga," kata Rini dalam acara bertajuk Peluncuran Laporan Studi Dispensasi Kawin di Jakarta, Senin, 19 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihaknya mencontohkan anak harus diajarkan sejak kecil tentang bagian tubuh yang tidak boleh dilihat dan dipegang oleh orang lain. "Hal-hal kecil dari anak berusia balita, apa yang menjadi privasinya," ujar Rini.

Edukasi orang tua dan anak
Karena itu, pendidikan kesehatan reproduksi tidak hanya diperlukan untuk anak namun juga perlu dilakukan sosialisasi terhadap orang tua. "Pendidikan inilah yang kita harus berikan. Tentu saja tidak serta merta bisa terjadi, harus ada sosialisasi kepada keluarga dan orang tua pendidikan pertama ada di dalam keluarga," jelasnya.

Perkawinan anak menjadi ancaman besar bagi anak-anak Indonesia karena juga berdampak pada ancaman kesehatan reproduksi perempuan, terjadinya kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, dan putus sekolah. Dampak lain kematian ibu hamil dan melahirkan, angka kematian bayi, meningkatnya kasus stunting, bahkan memperbesar peluang terjadinya kemiskinan antargenerasi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus