Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Batuk berdahak yang tidak mudah dikeluarkan kerap terasa mengganjal hingga membuat orang jadi tidak nyaman. Dahak atau lendir membersihkan saluran pernapasan dari debu, asap, dan virus ini akan menyumbat dan berujung mengalami batuk berdahak. Lantas, apakah dahak aman ditelan?
Menelan dahak tidaklah berbahaya bagi kesehatan. Dikutip dari Medical News Today, tubuh hanya mencerna dan menyerap dahak apabila tertelan. Menelan lendir atau dahak juga tidak akan memperpanjang atau menyebabkan penyakit infeksi di bagian tubuh lainnya. Sebab, lendir atau dikenal sebagai dahak membantu melindungi sel-sel di berbagai bagian tubuh dari stres, infeksi, dan sumber kerusakan potensial lainnya.
Dikutip dari CNA, dokter pernapasan di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Choo Chuan Gee, mengatakan dahak yang ditelan akan dicerna oleh lambung. Kuman yang menempel pada dahak maupun makanan kemudian akan dinetralkan oleh organ tersebut, hingga akhirnya diproses dan dibuang tubuh melalui feses. Namun, membuang dahak adalah tindakan yang lebih baik ketimbang menelannya.
Lendir diproduksi oleh sel-sel yang melapisi permukaan saluran pernapasan, termasuk lubang hidung, saluran bronkial, kantung udara di paru-paru, dan kelenjar yang mendasari lapisan permukaan tersebut”. Dikutip dari Clevelandc Clinic, lendir atau dahak juga bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Ini melapisi selaput lendir dan membantu menjebak dan menghancurkan atau membersihkan kuman dan partikel berbahaya. Lendir menjadi kental dan lengket serta mungkin berwarna putih, kuning, atau hijau jika mengalami infeksi. Kondisi ini kemudian disebut juga dahak, ingus atau dahak.
Lendir bertindak seperti perisai untuk mencegah bahaya kuman, sekaligus membiarkan hal-hal yang dibutuhkan tubuh, seperti oksigen dan nutrisi. Lendir berperan sebagai pelumas untuk menjaga jaringan lembab seperti sinus, mulut, dan paru-paru agar tidak mengering. Ini juga membantu melindungi paru-paru dari partikel, bakteri, virus, dan racun yang tidak diinginkan.
Dilansir dari laman Siloam Hospitals, batuk berdahak disebabkan oleh infeksi virus/bakteri. Pasalnya, saat saluran pernapasan mengalami infeksi, tubuh akan meningkatkan produksi lendir untuk memerangkap dan mengeluarkan virus atau bakteri penyebab infeksi tersebut melalui batuk.
Itulah sebabnya dahak yang dikeluarkan oleh batuk harus dibuang atau diludahkan, bukan ditelan kembali. Menelan dahak hanya akan membuat proses penyembuhan semakin lama.
Pilihan Editor: Mengapa Ramuan Herbal Bisa Efektif Redakan Batuk Berdahak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini