Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Aneka Jenis Kebaya Indonesia, Mana yang Paling Anda Suka?

Desainer Musa Widyatmodjo empat jenis kebaya Indonesia yang perlu diketahui masyarakat Indonesia. Apa saja itu?

17 Juli 2019 | 16.45 WIB

Sejumlah wanita mengenakan baju kebaya berswafoto saat mengikuti hari Gerakan Nasional kembali ke busana identitas Indonesia di Monas, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Gerakan Selasa Berkebaya guna menjaga kelestarian busana kebaya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah wanita mengenakan baju kebaya berswafoto saat mengikuti hari Gerakan Nasional kembali ke busana identitas Indonesia di Monas, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Gerakan Selasa Berkebaya guna menjaga kelestarian busana kebaya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kebaya adalah salah satu busana nasional Indonesia. Sebagai perancang busana, Musa Widyatmodjo merasa bahwa busana nasional ini bisa hilang bila tidak dilestarikan dengan baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah pertama untuk melestarikan adalah dengan memperkenalkan jenis-jenis kebaya Indonesia ke masyarakat, terutama generasi muda dan perempuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Kita sering berteriak-berteriak mengenai budaya berkebaya, tapi apakah sudah mengenal kebaya? Anak-anak kita sudah dikenalkan ke kebaya dengan benar? Orang tua perlu mengedukasi dan menurunkan ilmu ke anak-anak untuk mengenali, mencintai, mempelajari, memahami, dan menghargai budaya Indonesia,” tutur Musa.

Berikut adalah empat jenis kebaya Indonesia yang perlu diketahui masyarakat Indonesia.

Wanita berkebaya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

#Kebaya Kartini
“Kebaya Kartini berpadu dengan kain panjang. Itu resep budaya. Jadi bukan berpadu dengan sarung,” jelas Musa. Kebaya Kartini terinspirasi dari Raden Adjeng Kartini, yang selalu mengenakan kebaya dengan bagian depan yang tertutup atau tidak menunjukkan kemben.

#Kebaya Noni
Kebaya noni berpadu dengan kain sarung. Jenis kebaya ini menggunakan renda-renda, yang terinspirasi dari noni-noni Belanda saat zaman penjajahan. Sekarang, kebaya Noni banyak yang dibordir, padahal awalnya mereka disambung dengan renda-renda.

#Kebaya Encim
“Yang warna-warni, sering terlihat dipakai nyonya-nyonya Tionghoa,” lanjut Musa. Kebaya Encim juga sering memiliki detail bordir dan dipadukan dengan kain pagi sore, yaitu kain dengan dua motif di satu sisi. Kebaya encim memiliki warna-warna yang cerah, karena terpengaruh dari budaya Tionghoa.

#Kebaya Kutubaru
Kebaya Kutubaru adalah kebaya klasik dan harus digunakan dengan kain panjang. Kebaya Kutubaru memiliki desain bagian depan yang terbuka, menunjukkan bagian tengah yang seringkali memiliki gaya seperti kemben. Menurut Musa, kebaya ini memiliki pakem yang cukup jelas, namun paling sering dimodifikasi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus