Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Insight adalah istilah yang sering digunakan untuk memberikan pendapat yang bersifat membangun dalam bisnis. Namun kini, istilah insight ini lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbeda dalam komunikasi sehari-hari atau dalam media sosial, dalam bisnis untuk memberikan insight dibutuhkan dukungan data dan analisis pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Pengertian Insight
Berasal dari asal katanya dalam bahasa Inggris, insight artinya wawasan. Untuk mendapatkan insight yang tepat harus didasarkan hasil observasi sehingga menghasilkan analisis data yang akurat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah melalui proses observasi dan analisis tersebut, maka akan menghasilkan interpretasi baru mengenai kejadian atau situasi tertentu. Dengan begitu, insight bisa dijadikan salah satu acuan untuk mengambil keputusan.
Contoh insight dalam bisnis umumnya meliputi strategi untuk melebarkan target pasar, strategi untuk mendapatkan keuntungan, hingga pemecahan masalah bila yang berkaitan dengan kompetitor.
Jenis-jenis Insight
Melansir Toffeedev, berikut ini jenis-jenis insight, antara lain sebagai berikut.
1. Insight Perspektif
Insight perspektif merupakan jenis insight yang bertujuan untuk memberikan interpretasi lebih luas lagi terhadap suatu situasi tertentu atau satu persoalan.
Pemberian insight perspektif mampu membuat Anda semakin open minded dalam memecahkan persoalan tertentu.
2. Insight Deskriptif
Insight deskriptif merupakan jenis insight yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan lebih terperinci mengenai hal yang sedang atau sudah terjadi. Contoh insight deskriptif yakni penjelasan mengenai perubahan tren pasar.
3. Insight Prediktif
Insight prediktif memiliki karakter insight yang mengandalkan unsur statistika, grafika atau pemodelan pola tertentu.
Untuk mendapatkan hasil insight bersifat prediktif, Anda akan memperkirakan hal-hal yang terjadi di masa depan berdasarkan hasil observasi dan analisis data di masa sebelumnya.
4. Insight Diagnostik
Sementara insight diagnostik dibutuhkan untuk mengetahui faktor penyebab dari suatu persoalan atau situasi.
Jika Anda ingin mendapatkan insight bersifat diagnostik, maka diperlukan proses identifikasi persoalan dari awal melalui berbagai pola dan data yang masih relevan dengan persoalan tersebut.
Melalui proses yang lebih kompleks tersebut, Anda jadi lebih mudah mengetahui dengan pasti apa faktor penyebab dari persoalan tersebut.
Bagaimana Cara Mendapatkan Insight?
Supaya proses menemukan insight lebih tepat dan akurat sesuai situasi dan persoalan, ada sejumlah langkah-langkah yang bisa dilakukan, antara lain.
1. Mengumpulkan Data
Langkah yang pertama dengan melakukan pengumpulan data yang relevan dengan kasus yang sedang ingin dipecahkan. Pengumpulan data bisa melalui survei, wawancara, hasil observasi atau melalui platform analitik tertentu.
2. Melakukan Riset Konsumen
Menentukan metode riset konsumen terbaik sehingga Anda mendapatkan data yang dibutuhkan sesuai kondisi pasar dan persoalan bisnis saat ini.
3. Mengikutsertakan Tim Pemasaran
Selanjutnya mengikutsertakan tim pemasaran yang berkontak langsung dengan konsumen dan kondisi pasar, khususnya kompetitor.
Sebab tim pemasaran memiliki tata kelola sebagai bagian dari regulasi pekerjaannya sehingga akan mempermudah pekerjaan bila Anda mengikutsertakan tim pemasaran.
4. Mengandalkan Customer Feedback
Kemudian memanfaatkan customer feedback atau umpan balik pelanggan. Melalui customer feedback tersebut Anda dapat mengetahui langkah strategi dan inovasi yang tepat dan sesuai kondisi konsumen dan pasar.
5. Memanfaatkan Third Party Data
Bila diperlukan, Anda bisa melakukan kerjasama dengan pihak ketiga guna memanfaatkan data dan hasil analisisnya untuk melengkapi data yang Anda miliki sehingga lebih akurat.
6. Real-time Testing
Setelah merumuskan tindakan preventif untuk mengatasi persoalan tersebut, segera lakukan test and error untuk mengetahui efektivitas solusi tersebut.
Herzanindya Maulianti, berkontribusi dalam artikel ini.