Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa Itu Mom Shaming? Cerita dalam Lagu Baru Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar

Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar merilis lagu Berhak Bahagia yang menceritakan tentang upaya melawan tekanan mom shaming

23 November 2022 | 15.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi ibu sedang mengganti popok bayi. Foto: Freepik.com/@gpointstudio

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan selebritas Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar merilis lagu Berhak Bahagia. Lagu itu menceritakan tentang upaya melawan tekanan mom shaming. Setelah melahirkan anaknya, Aurel Hermansyah menerima sindiran dari warganet, misalnya bentuk tubuhnya yang dianggap berbeda dibandingkan sebelum melahirkan.

Apa itu mom shaming?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip Urban Dictionary, mom shaming merupakan sikap merendahkan ibu karena berbeda pilihan cara pengasuhannya dengan orang yang berujar. Misalnya, komentar pasif-agresif hingga intimidasi penuh yang membuat orang yang dibicarakan menjadi tak nyaman hingga trauma.

Psikiater Carly Snyder menjelaskan, orang yang mom shaming hampir selalu melakukannya untuk memperkuat pilihannya sendiri. Misalnya, karena alasan rasa tidak aman dan ketakutan.

Mengutip Verywell Family, meskipun mom shaming, bukan hal yan pantas. Tapi, memang tak bisa dihindari dalam kehidupan saat ini, terutama di media sosial. Melalui media sosial, ada saja warganet yang memandang kehidupan orang lain secara tak realistis. Risikonya terkait mom shaming menimbukan kondisi rentan para ibu jadi membandingkan kehidupannya dengan yang ada di media sosial itu. Mom shaming bukan kritik yang membangun, tapi bisa memperburuk kehidupan orang lain.

Praktisi perawat kesehatan mental Intermountain Healthcare, Laura Cipro mengatakan, efek yang ditimbulkan mom shaming terhadap kesehatan mental seorang ibu. Menurut dia, mom shaming berakibat kecemasan dan depresi yang dialami ibu.

“Ketika para ibu tidak memenuhi harapan yang tidak realistis itu akan merasa kecewa, gagal, tidak percaya diri dengan kemampuan mengasuhnya," kata Cipro dikutip dari Intermountain Healthcare.

Mom shaming juga bisa saja dilakukan oleh orang-orang terdekat seperti keluarga, teman, tetangga. Psychology Today merujuk laporan penelitian menjelaskan, para ibu mengalami mom shaming soal pola pengasuhan dari orang tua sejumlah 37 persen dan mertua 31 persen.

Hal itu kemungkinan mencerminkan interaksi yang tinggi dengan anggota keluarga. Penilaian lainnya dalam penelitian itu juga ibu baru yang menganggap kritik dari anggota keluarga sebagai serangan.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus