Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kulit merupakan organ terbesar di bagian luar tubuh manusia. Kulit manusia terdiri atas tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, hipodermis. Lapisan atas epidermis disebut juga stratum korneum yang berfungsi sebagai garis pertahanan pertama tubuh atau skin barrier, seperti dikutip dari WebMD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli dermatologi Geetika Mittal Gupta menjelaskan, skin barrier melindungi kulit dari polusi, bahan kimia berbahaya, dan radiasi ultraviolet. “Ini (skin barrier) mengunci kelembapan dengan mencegah kehilangan air transepidermal,” kata Geetika Mittal Gupta, seperti dikutip dari Vogue India.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Skin barrier berguna untuk menjaga tingkat keasaman (pH) kulit. Skin barrier juga mencegah kulit menjadi keropos, karena fungsinya menghentikan penembusan bahan produk ke lapisan yang lebih dalam. Skin barrier yang melemah merupakan masalah kulit yang biasa terjadi.
Jika skin barrier rusak, akan menimbulkan masalah kulit, seperti gatal, kering, atau bersisik. Bisa juga terkena eksim dan psoriasis (penyakit kulit yang mengerisik). Ada beberapa hal yang menyebabkan kerusakan skin barrier, termasuk lingkungan yang kering atau lembap.
Berikut beberapa penyebab kerusakan skin barrier:
- Cuaca panas atau dingin
- Alergen
- Iritan dan polutan
- Merokok
- Terlalu sering terpapar sinar matahari
- Mandi air yang terlalu panas
- Sabun atau deterjen berbahan kimia keras
- Perawatan kulit yang buruk
- Luka atau cedera
- Makanan tidak sehat
- Stres mental atau fisik
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Kurang tidur
- Riwayat keluarga dengan kondisi kulit yang sama
- Penuaan
AMELIA RAHIMA SARI