Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan juta orang di dunia pernah mengalami masalah asam lambung atau heartburn. Sebagian tak sadar kapan kondisi jadi lebih serius seperti GERD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Heartburn adalah sensasi rasa terbakar di dada bagian atas atau rasa asam di bagian belakang mulut atau tenggorakan. Kondisi ini sangat umum dan bisa diatasi hanya dengan mengubah pola makan atau minum obat antacid. Tapi bila gejala heartburn tak ditangani, kondisi bisa lebih serius seperti gastroesophageal reflux disease (GERD).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penting untuk membedakan gejala GERD dan heartburn. GERD mengacu pada kerusakan jangka panjang di esofagus dan/atau lambung pada yang sudah lama menderita heartburn," jelas Matthew Hoscheit, gastroenterolog di Neurogastroenterology & Motility Center di Cleveland Clinic kepada USA Today.
Jadi, GERD lebih serius dari refluks asam lambung dan butuh perhatian medis lebih. "Seiring waktu, GERD bisa menyebabkan pembengkakan dan penyempitan esofagus, yang juga bisa menyebabkan rasa sakit saat menelan (disfagia),"ujar Alloy Kahn gastroenterolog di Mayo Clinic denga spesialisasi GERD.
Perubahan gaya hidup dan pengobatan
Menyembuhkan GERD bisa dimulai dari perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan, menghindari pemicu dari makanan, tak makan sebelum waktu tidur, dan menaikkan kepala di temat tidur. Cara lain adalah makan lebih perlahan dan atur porsinya.
Pengobatan biasanya untuk pasien dengan gejala GERD ringan atau sedang. Pada kasus lebih serius mungkin perlu operasi antirefluks untuk mereka dengan gejala parah atau pasien yang tak merespons obat-obatan atau perubahan gaya hidup.
"Jika GERD dibiarkan tak diobati bisa menyebabkan komplikasi serius. Jadi, penting bagi pasien dengan gejala GERD kronis untuk memeriksakan diri ke dokter," tutur Kahn.