Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Sianida adalah bahan kimia tidak berbau yang dapat menyebabkan kematian. Dikutip dari Healthline, sianida mengandung ikatan karbon-nitrogen (CN) dan dapat ditemukan dalam banyak makanan nabati yang aman dikonsumsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sianida juga bisa ditemukan dalam senyawa nitril tertentu yang digunakan dalam pengobatan, seperti citalopram (Celexa) dan simetidin (Tagamet). Nitril tidak terlalu beracun karena tak mudah melepaskan ion karbon-nitrogen yang bertindak sebagai racun dalam tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bentuk sianida yang mematikan seperti natrium sianida (NaCN), kalium sianida (KCN), hidrogen sianida (HCN), dan sianogen klorida (CNCl). Bentuk-bentuk ini dapat berwujud padat, cair, atau gas.
Apa saja gejala keracunan sianida?
Gejala paparan racun sianida dapat muncul dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah paparan. Tanda-tanda yang dapat terjadi seperti:
- kelemahan secara keseluruhan
- mual
- kebingungan
- sakit kepala
- sulit bernafas
- kejang
- penurunan kesadaran
- gagal jantung
Seberapa parah terkena keracunan sianida bergantung pada dosisnya, jenis sianida, dan berapa lama terpapar.
Ada dua cara berbeda untuk mengalami paparan sianida. Keracunan sianida akut mempunyai dampak langsung yang sering kali mengancam jiwa. Keracunan sianida kronis terjadi akibat paparan dalam jumlah yang lebih kecil dari waktu ke waktu.
Keracunan sianida adalah kondisi yang langka. Biasanya akibat menghirup asap atau keracunan yang tidak disengaja saat bekerja di sekitar sianida.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sianida digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan plastik. Garam sianida digunakan dalam metalurgi untuk pelapisan listrik, pembersihan logam, dan menghilangkan emas dari bijihnya. Sementara gas sianida digunakan untuk membasmi hama.
Cara Terpapar Sianida
Ada banyak cara sianida menyebar dan terkontaminasi hingga menyebabkan keracunan sianida. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
- Setelah sianida terlepas ke udara, orang dapat terpapar melalui kontak kulit, kontak mata, atau menghirup gas sianida. Menghirup gas sianida menyebabkan gejala muncul paling cepat, namun menelan sianida padat atau cair bisa menjadi racun.
- Orang dapat terpapar melalui sentuhan atau meminum air sianida. Sianida padat yang dilepaskan ke dalam air juga dapat menghasilkan gas hidrogen sianida (HCN atau AC) yang mengakibatkan kemungkinan terhirup gas tersebut.
- Makan, minum, atau menyentuh makanan yang terkontaminasi sianida dapat membuat seseorang terpapar sianida. Kontaminasi makanan atau minuman lebih terjadi dalam bentuk padat.
Pilihan Editor: 6 Makanan yang Mengandung Sianida