Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Apa yang Disebut KO dalam Olahraga Tinju? Bisakah Sembuh?

Mantan juara tinju dunia kelas berat ringan WBC, Adonis Stevenson dalam kondisi kritis setelah kalah KO ronde 11 dari Oleksander Gvozdyk. Apa itu KO?

3 Desember 2018 | 10.40 WIB

Adonis Stevenson (kanan) dipikul oleh Oleksander Gvozdyk dalam perebutan gelar juara tinju dunia kelas berat ringan WBC di Quebec, Kanada, Sabtu 1 Desember 2018. (Amanda Westcott/Showtime)
Perbesar
Adonis Stevenson (kanan) dipikul oleh Oleksander Gvozdyk dalam perebutan gelar juara tinju dunia kelas berat ringan WBC di Quebec, Kanada, Sabtu 1 Desember 2018. (Amanda Westcott/Showtime)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Quebec City - Seperti diberitakan TEMPO.CO Mantan juara tinju dunia kelas berat ringan WBC, Adonis Stevenson dalam kondisi kritis setelah kalah KO ronde 11 dari Oleksander Gvozdyk. Pertarungan Stevenson vs Gvozdyk digelar di Quebec City, Kanada pada Sabtu 1 Desember 2018.

Baca juga: Tinju Dunia: Kondisi Stevenson Kritis Usai Dipukul KO Gvozdyk

Apa sebenarnya yang terjadi saat KO atau Knock Out? Seperti dilansir dari laman Verywellfit dan Livestrong, diperkirakan ketika seorang petinju mendapat pukulan langsung ke kepala, itu seperti dipukul oleh bola bowling 13-pound (sekitar 5,9 kilogram) yang melaju pada kecepatan 20 mph, yang kira-kira 52 kali gaya gravitasi.

Dipukul di kepala dapat menyebabkan patah tulang pada tulang kepala dan wajah serta kerusakan jaringan di otak. Suatu pukulan dapat merusak permukaan otak, merobek jaringan saraf, menyebabkan lesi, mengeluarkan darah, atau menghasilkan gumpalan besar di dalam otak.

Jika pukulannya cukup parah, itu bisa menyebabkan yang bersangkutan tidak sadarkan diri untuk jangka waktu yang singkat. Ini adalah gegar otak, atau lebih dikenal dalam tinju, KO.

Hanya beberapa gegar otak yang benar-benar membuat Anda tidak sadarkan diri. Pada kondisi yang tak parah, para petinju masih bisa terus melanjutkan permainannya. Padahal otak sudah terluka dan cedera ini tidak bisa sembuh total. Kondisinya akan terus memburuk seiring berjalannya waktu. Ini dikenal sebagai CTE atau Chronic Traumatic Encephalopathy . Sebagai petinju dengan CTE, usia otak mereka akan menurun jauh lebih cepat daripada seseorang yang tidak memiliki banyak cedera kepala.

Tanda-tanda CTE, pertama adalah ketidakmampuan untuk memperhatikan, dengan mudah kehilangan konsentrasi, kesulitan mengingat hal-hal, kebingungan, pusing dan sakit kepala. Karena semakin buruk penilaian petinju mulai memburuk; dia mulai berperilaku tidak teratur, dan bahkan dapat mengembangkan gejala awal penyakit Parkinson. Gejalanya bisa sangat buruk sehingga mereka kesulitan berjalan, berbicara dan bahkan mendengar. Pada akhirnya, itu terlihat sangat mirip penyakit Parkinson atau demensia.

Baca
jugaReino Barack Hobi Tinju? Intip Manfaatnya untuk Kesehatan

VERYWELLFIT | LIVESTRONG

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus