Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Rasa lelah membuat Anda mengubah posisi bekerja, tak lagi duduk tapi sambil berbaring santai dan meletakkan laptop di perut. Apakah cara ini berdampak pada kesehatan dan kesuburan, terutama jika melakukannya untuk waktu lama?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sering menaruh laptop langsung di perut untuk waktu yang lama tidak ideal. Kekhawatiran utama adalah paparan panas karena laptop dapat mencapai temperatur puncak, tergantung jenis pekerjaan yang dilakukan dengan perangkat tersebut," ujar Dr. Alex Robles, pakar endokrinologi reproduktif dan kesuburan di Pusat Kesuburan Universitas Columbia di Amerika Serikat dikutip dari HuffPost, 12 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panas yang dihasilkan laptop bisa memicu rasa tak nyaman dan bahkan membahayakan area perut, juga pada laptop. "Sebenarnya tak baik buat keduanya, Anda dan laptop. Laptop mengalirkan panas dan jika ditaruh di pangkuan maka dapat menyerap panas dan meningkatkan temperatur. Ada juga kasus orang mengalami luka bakar karena menaruh laptop di pangkuan untuk waktu lama," jelas Dr. Christine Carlan Greves, spesialis kandungan dan kebidanan di Orlando Health.
Risiko kesehatan lainnya terkait menaruh laptop di perut atau pangkuan adalah masalah postur. Posisi seperti itu tak mendukung postur yang baik dan bisa menyebabkan nyeri. "Leher, punggung, dan mata tegang adalah masalah kesehatan umum terkait penggunaan laptop," tutur dokter umum Dr. Brintha Vasagar.
Apakah Mempengaruhi Kesuburan?
Robles menyebut tak ada kaitan antara suhu panas di perut akan mempengaruhi kesuburan. Menurutnya, tak ada penelitian yang menyebut meletakkan laptop di perut mengganggu kesuburan perempuan. Yang justru lebih berisiko adalah kesuburan laki-laki, terutama bila laptop diletakkan di pangkuan dan menyentuh alat kelamin.
"Suhu panas yang lama dari laptop yang ditaruh dekat dengan area genital cukup untuk menaikkan temperatur buah zakar dan secara teori mengurangi kuantitas dan kualitas sperma," papar Vasagar. Ia menekankan butuh penelitian lebih lanjut untuk memahami seberapa tinggi paparan panas yang bisa berdampak klinis.
"Panas ini tak mempengaruhi kesuburan wanita karena rahim berada di bagian dalam tubuh dan dilindungi oleh Banyak lapisan di panggul. Laki-laki memiliki lapisan kulit yang tipis di sekitar buah zakar," tutur Greves. Karena fungsi testis sangat sensitif pada temperatur, menaruh laptop di dekat area tersebut berpotensi berdampak pada jumlah sperma, kemampuannya berenang, volume semen, serta bentuk dan ukuran sperma.