Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah POV belakangan sering digunakan di media sosial yang semakin berkembang, baik dari segi literasi dan kebahasaannya. Kata POV biasanya sering dijumpai di media sosial seperti TikTok. Lalu, apa sebenarnya arti POV tersebut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
POV adalah singkatan dari point of view atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai sudut pandang. Umumnya, sudut pandang digunakan untuk menjelaskan dari mana sisi cerita dikisahkan atau ditulis. Juwati, M.Pd, dalam bukunya berjudul Sastra Lisan Bumi Silampari menjelaskan sudut pandang bertujuan untuk menggambarkan cara pandang dan penyajian tokoh dalam sebuah cerita dengan menempatkannya pada lokasi tertentu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam buku Mahir Berbahasa Indonesia oleh P. Tukan, arti sudut pandang adalah cara yang digunakan oleh pengarang untuk menyajikan tokoh, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk sebuah cerita kepada pembaca sehingga sudut pandang menjadi sebuah strategi, teknik, dan siasat yang sengaja dipilih mengarang untuk mengemukakan ide, gagasan, dan ceritanya.
Jenis-jenis dan arti POV
Sudut pandang biasanya digunakan dalam teknik penceritaan seperti dalam karya sastra, perfilman dan lain sebagainya. Jenis-jenisnya pun beragam, di antaranya:
1. Orang pertama tunggal
Dalam sudut pandang orang pertama tunggal, pengarang sebagai aktor dan narator menggunakan kata ganti “aku” atau “saya”. Pengarang biasanya berperan sebagai tokoh utama yang menjadi inti dari keseluruhan cerita dalam sudut pandang ini. Namun, bisa saja tokoh “aku” yang dinarasikan hanyalah tokoh sekunder, misalnya seorang jurnalis yang menceritakan kisah kriminal terkenal dari sudut pandangnya.
2. Orang pertama jamak
Point of view (POV) atau sudut pandang orang pertama tidak jauh berbeda dengan pandangan orang pertama tunggal, tetapi menggunakan kata ganti "kami" atau "kita".
3. Orang kedua
Sudut pandang ini menjadikan penulis sebagai narator, berbicara dengan kata ganti "kamu" dan menjelaskan apa yang "kamu" atau "Anda" atau "kau" lakukan. Pembaca diperlakukan sebagai tokoh utama, membuat mereka merasa dekat dengan cerita karena seolah-olah menjadi tokoh utama.
4. Orang ketiga tunggal
Pengarang berdiri di luar cerita, tidak terlibat dalam cerita dan juga memperkenalkan tokoh dengan menyebutkan nama mereka atau kata ganti "dia".
5. Jamak orang ketiga
Penulis bercerita berdasarkan pengamatan atau perspektif kolektif. Penulis memanggil karakter dengan kata ganti jamak orang ketiga, “mereka".
6. Sudut pandang campuran
Dalam karyanya, pengarang bergantian berpindah dari satu tokoh ke tokoh lainnya dari sudut pandang yang berbeda. "aku", "kamu", "kita", "dia" atau "mereka".
VIVIA AGARTHA F | AWALIA RAMADHANI (CW)
Pilihan Editor: 5 Pekerjaan yang Cocok untuk Orang Introvert
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.