Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Atasi Nyeri Tangan dan Jari

Bekerja dari rumah (WFH), yang waktunya terkadang lebih panjang dan disertai dengan intensitas penggunaan gawai, bisa membuat jari dan tangan terasa pegal, bahkan nyeri.  

20 Juni 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pengguna komputer. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Intensitas penggunaan gawai yang tinggi saat bekerja di rumah bisa menyebabkan nyeri tangan dan jari.

  • Dalam kondisi tertentu, rasa nyeri bisa menjalar hingga ke daerah lengan, bahu, bahkan leher.

  • Solusinya, lakukan peregangan secara teratur hingga mengompres dengan air dingin.

Sudah lebih dari setahun Anggriani, 33 tahun, warga Depok, melakukan aktivitas dan pekerjaan di rumah. Biasanya, sambil mengetik di laptop, ia menyanding telepon seluler untuk berkomunikasi dengan kawan, kolega, atau kliennya di sebuah rumah produksi. Ia pun sedang menuntaskan tugas akhir kuliah magisternya. Intensitas penggunaan ponselnya sangat tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akhir-akhir ini, Anggriani pun merasa jari tangannya pegal-pegal dan agak nyeri. Hal ini dirasakan saat malam menjelang tidur. Jika sudah demikian, ia akan mengepalkan kedua tangan dan membuka-tutup kepalan. “Sering banget terasa pegal, nyeri. Paling buka-tutup kepalan sambil peletek-peletekin jari-jari,” ujar Anggi, sapaannya, kepada Tempo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kadang-kadang jika volume pekerjaan meningkat, muncul pula rasa kaku di leher dan bahu. Kalau sudah begitu, biasanya ia akan mengoleskan minyak urut atau krim anti-nyeri.

Anastasia, 40 tahun, warga Tangerang Selatan, pun kadang merasakan jari serta tangannya kaku dan nyeri. Memang tidak setiap hari, tapi ada suatu ketika terasa sangat menyiksa. “Terasa sampai tiga hari, agak kesemutan sampai mau ke dokter dan minum obat,” ujarnya. Pekerja televisi dan pengajar di sebuah perguruan tinggi ini lebih banyak bekerja dari rumah. Intensitas dengan gawai selama WFH untuk bekerja dan berkomunikasi juga sangat tinggi.

Dr Michael Triangto, SpKO, spesialis kedokteran olahraga dari Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta, menjelaskan kejadian nyeri pada jari-jari dan tangan memang sering terjadi. Hal itu terjadi karena terlalu lama menggunakan gawai dan ponsel. Apalagi pada masa pandemi, ketika bekerja dari rumah diberlakukan dengan jam kerja yang sering kali lebih panjang.

Hal itu umumnya terjadi pada sore dan malam hari serta agak membaik saat bangun pagi, tapi kembali nyeri pada siang hari. Tidak jarang, penderita sampai terpaksa menggunakan jari-jari telunjuk untuk menekan tombol-tombol pada ponselnya. Dalam jangka panjang, keluhan tersebut dapat meluas ke bagian lengan, bahu, bahkan leher.

Namun banyak orang baru mencari bantuan kesehatan saat kondisinya sudah parah. Padahal hal itu akan mempersulit dan memperpanjang masa penyembuhannya.

Sebetulnya, menurut Michael, ada cara sederhana untuk mengatasi keluhan tersebut, yakni dengan melakukan peregangan satu jam sekali. Bisa pula lebih cepat jika sudah menimbulkan rasa tidak nyaman. “Kuncinya dengan senantiasa melakukan peregangan secara berkala dan teratur,” ujar Direktur Slim and Health Center Jakarta itu.

Bila rasa nyeri sudah lebih intens, penanganannya tentu membutuhkan perhatian lebih. Michael menyarankan untuk merendam tangan di air es. Bila dirasa terlalu dingin, tangan bisa diangkat, dan beberapa saat rendam lagi di air es. Lakukan berulang selama 30 menit. Tujuannya untuk mengurangi peradangan.

Bila rasa nyeri sudah agak berkurang, barulah bisa dilakukan peregangan pada daerah jari-jari dan tangan tersebut. “Tujuannya, memberikan rasa lebih nyaman pada bagian yang mengalami nyeri,” ujarnya. Namun, ia mengingatkan, saat proses penyembuhan, tetap harus memperhatikan penyebabnya, yaitu penggunaan gawai dan ponsel, apakah perlu dikurangi atau bahkan dihentikan sama sekali untuk sementara.

Ia menambahkan, penggunaan obat-obat penghilang nyeri bukanlah solusi. Sebab, jika tidak dikonsumsi lagi, rasa nyeri bisa muncul kembali, bahkan lebih berat. Di sisi lain, obat penghilang nyeri dalam jangka panjang dapat berisiko terhadap gangguan kesehatan lainnya.

DIAN YULIASTUTI

Teratur Melakukan Peregangan

1. Posisi tubuh duduk di kursi.

2. Julurkan lengan kanan lurus ke depan dengan posisi telapak tangan tegak lurus ke atas terhadap lengan, sehingga punggung tangan akan menghadap ke wajah.

3. Letakkan ujung jari telapak tangan kiri pada jari-jari telapak tangan kanan dan tarik ke arah bahu. Tahan selama lima detik, kemudian lepaskan.

4. Julurkan lengan kanan lurus ke depan dengan posisi telapak tangan tegak lurus ke bawah terhadap lengan, sehingga telapak tangan akan menghadap ke wajah.

5. Letakkan ujung jari telapak tangan kiri pada punggung tangan kanan dan tarik ke arah bahu. Tahan selama lima detik, kemudian lepaskan.

6. Lakukan hal yang sama pada telapak tangan kiri dan tahan pula selama lima hitungan.

7. Lakukan secara bergantian pada telapak tangan kanan dan kiri masing-masing sebanyak lima kali.

8. Bila saat melakukan peregangan dirasakan ada bagian yang sakit, peregangan tersebut harus dihentikan agar tidak memperburuk keadaan.

 

 

 

 

 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus