Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO - Jakarta, Ratna, 45 tahun, pengusaha, sebut saja begitu, kecewa dengan hasil tarik benang dan filler sekaligus di sebuah klinik kecantikan. Pasalnya, dalam hitungan bulan, kulitnya tak lagi kencang dan tanda kerut mulai tampak lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia pun menyalahkan klinik kecantikan yang dikunjunginya. Katanya, klinik itu tak sesuai janjinya, yang mengatakan tarik benang dan filler bisa bertahan 1-2 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Benarkah yang dikeluhkan Ratna? Menurut Dokter Mona, yang telah terjun di dunia estetika selama 18 tahun, tarik benang dan suntik filler digunakan untuk melawan tanda-tanda penuaan kulit. Saat ini, yang sedang booming adalah tarik benang dan suntik filler.
Kedua prosedur tersebut termasuk dalam tindakan tanpa operasi (non-invasif). Bahkan tarik benang dan suntik filler sangat populer karena bisa dilakukan tanpa tindakan operasi oleh dokter estetika. Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki penampilan kulit yang mulai kendur.
Tarik benang (thread lift) dan suntik filler berbeda. Suntikan filler bekerja untuk memberikan volume pada bagian wajah yang kadar kolagennya berkurang seiring usia.
"Sedangkan Tarik benang untuk mengencangkan dan menaikkan kulit yang kendur dengan cara mengembalikan lemak pipi ke posisinya semula," kata Mona, yang juga membuka praktik di Klinik La Mona di Cibubur.
Metode tarik benang menggunakan jenis benang yang tepinya bergerigi (anchor, cone, dll.), benang dimasukkan dengan teknik khusus di bawah lapisan subkutan-smas lalu ditarik ke atas dan kulit akan menyangkut sehingga efek penarikan didapat. Benang yang biasanya digunakan terbuat dari PDO (polydioxanone) cukup aman.
Sedangkan filler dilakukan dengan memasukkan asam hialuronat ke jaringan kulit melalui suntikan. AH merupakan kandungan alami yang sebenarnya sudah ada pada setiap permukaan kulit manusia. AH dalam tubuh manusia adalah molekul yang berperan sebagai bantalan sendi, saraf, dan memberi hidrasi untuk kulit dan rambut berkat kemampuannya yang mampu menahan kelembapan.
Dengan adanya AH, kulit akan lembut dan kenyal karena AH dapat meningkatkan produksi kolagen. AH juga merupakan salah satu antioksidan yang mampu melawan radikal bebas. Namun, seiring pertambahan usia, kulit semakin lambat memproduksi AH sehingga pada sebagian orang akan mengakibatkan munculnya tanda-tanda penuaan, seperti keriput, garis halus, dan permukaan kulit yang kendur dan kering.
Untuk mengatasi kekurangan AH ini perlu ditambah dari luar dengan melakukan suntik filler di area yang diinginkan. Filler AH ini bisa hilang diserap tubuh dan keluar lewat air seni
Menurut Mona, apa yang menimpa Ratna, mungkin karena tak berhati-hati dan menabrak pantangan setelah melakukan prosedur tarik benang dan filler. Lantas, apa yang harus dilakukan pasien usai melakukan dua prosedur tersebut?
“Saat tidur, upayakan dengan terlentang agar HA tetap di tempatnya kurang lebih selama 30 hari, jangan sering tidur tengkurap. Demikian pula dengan tarik benang,” ujar Mona.
Selanjutnya, jangan dulu mandi menggunakan air hangat atau berjemur di pantai sehingga terpapar sinar UV secara langsung karena kolagen atau AH pada masa-masa awal tidak tahan suhu panas. Selanjutnya, jangan merokok dan mengonsumsi alkohol.
“Karena memasukkan radikal bebas ke dalam tubuh, yang membuat kolagen cepat terbuang. Perlu diingat bahwa perawatan tarik benang dan filler ini merupakan tindakan perawatan alami dengan menggunakan bahan yang diperlukan tubuh dan akan hilang diserap dan dikeluarkan oleh tubuh dengan proses alami karena gaya dan pola hidup seiring pertambahan usia ,” ujar Mona.
Selain itu, usai tarik benang, berhati-hatilah dalam beraktivitas. Jangan menggunakan otot-otot muka atau bibir secara berlebihan. Misalnya, jangan dulu mengunyah makanan yang kenyal atau alot, tertawa lebar terbahak bahak, melakukan aktivitas seks oral. Tunggulah proses pemulihan tarik benang ini minimal 30 hari. Hal tersebut bila dipatuhi akan membuat filler dan tarik benang menjadi lebih awet.