Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

2 Mei 2024 | 22.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menyebut marah hanya sebentar saja dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Dalam temuan baru yang diterbitkan pada 1 Mei 2024, para ilmuwan menemukan kemarahan sekejap saja bisa merusak kemampuan pembuluh darah untuk mengembang secara temporer. Hasil riset dipublikasikan di Journal of the American Heart Association dan diharapkan bisa membantu penelitian lebih lanjut terkait emosi dan risikonya pada jantung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Express, pemimpin penelitian Dr. Daichi Shimbo, kardiolog dan salah satu direktur pusat hipertensi di Pusat Medis Irving Universitas Columbia di New York, mengatakan, "Amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kaitan jelas antara emosi negatif seperti amarah, kesedihan, kecemasan dengan risiko penyakit jantung dan stroke sebelumnya sudah banyak diteliti. Akan tetapi, pemahaman mengenai aneka emosi negatif ini mengganggu tubuh dan memicu penyakit kardiovaskular masih terbatas.

Ganggu pembuluh darah
Shimbo dan timnya meneliti 280 orang dewasa sehat dan secara acak menempatkan mereka pada kelompok yang marah, cemas, atau sedih selama delapan menit sementara tim menelitinya. Para ilmuwan itu mengambil sampel darah, memantau tekanan darah, dan mengukur kapasitas pembuluh darah mereka.

Ketika dibandingkan dengan orang dengan emosi netral, subjek penelitian dengan kemarahan terlihat kemampuan pembuluh darah untuk berkembang pun berkurang. Efeknya mencapai puncak 40 menit setelah marah sebelum fungsinya kembali normal.

Dr. Suzanne Arnold, pengajar kedokteran di Universitas Missouri-Kansas City dan kardiolog di Saint Luke's Health System, dan tak terlibat penelitian menyambut baik hasil penelitian ini. 

"Banyak data menunjukkan kemarahan akut meningkatkan risiko serangan jantung tapi mekanisme bagaimana terjadinya masih belum dipahami," ujarnya kepada Yayasan Jantung Amerika.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus