Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bahaya Asam Sulfat, Buat Air Aki hingga Bahan Peledak Jangan Dikonsumsi

Cawapres Gibran Rakabuming sebut asam sulfat untuk ibu hamil, seharusnya asam folat. Ini bahayanya jika asam sulfat dikonsumsi.

7 Desember 2023 | 15.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Asam sulfat dan Asam Folat. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 3 Desember 2023, Gibran salah sebut ibu hamil perlu asam sulfat untuk mencegah stunting. Padahal, ibu hamil membutuhkan asam folat, bukan asam sulfat yang merupakan zat korosif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ketika hamil harus dicek, ya, asam sulfat, yodiumnya terpenuhi enggak. Ketika anaknya lahir sampai dua tahun asinya terpenuhi enggak, berat badannya,” kata Gibran dalam video berdurasi 25 detik tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gibran kemudian mengoreksi pernyataannya setelah diberi tahu zat yang sebenarnya dibutuhkan ibu hamil adalah asam folat.

Dikutip dari Departemen Perubahan Iklim, Energi, Lingkungan Hidup, dan Air Australia, asam sulfat adalah bahan kimia industri dengan volume terbesar di dunia. Asam sulfat memiliki wujud cair dengan berminyak bening dan tidak berwarna.

Asam sulfat memiliki kegunaan utama dalam produksi pupuk fosfat. Zat kimia ini digunakan untuk memproduksi bahan peledak, air aki, detergen, garam, asam anorganik, pewarna, lem, pengawet kayu, baterai mobil dan lainnya. Selain itu, asam sulfat digunakan dalam pemurnian minyak bumi, pengawetan logam, peleburan tembaga, pelapisan listrik, pengerjaan logam, dan produksi rayon serta film.

Asam sulfat memiliki sifat yang sangat reaktif dan korosif. Asam sulfat akan masuk ke dalam tubuh, jika manusia menghirup udara yang terkontaminasi. Meskipun tidak terserap melalui kulit, tetapi kontak dengan kulit dengan konsentrasi yang kuat dapat menyebabkan luka bakar serius.

Asam sulfat pekat dapat terbakar atau meledak ketika bersentuhan dengan banyak bahan kimia, termasuk aseton, alkohol, dan beberapa logam yang terbagi halus. Saat dipanaskan, asam sulfat mengeluarkan asap yang sangat beracun.

Bahan kimia ini dapat menyebabkan luka bakar parah pada kulit dan mata. Paparan kabut asam sulfat dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan paru-paru, serta pada kadar lebih tinggi dapat membuat penumpukan cairan di paru-paru (edema paru). 

Menghirup kabut asam sulfat juga dapat mengakibatkan erosi gigi dan iritasi saluran pernapasan. Selain itu, jika menyentuh asam sulfat, makan kulit tubuh akan terbakar. Jika asam sulfat menyerang daerah penglihatan, maka akan membakar mata dan menyebabkan berair. Kondisi pembakaran tubuh ini berarti seseorang mengalami luka bakar kimia, bukan luka bakar fisik dari benda panas. Asam sulfat yang terkena mata juga dapat membuat seseorang buta, seperti dikutip dari cdc.gov.

Berdasarkan gov.uk, menghirup asam sulfat dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mata, lakrimasi, rhinorrhea, batuk, serta sesak dada. Kerusakan paru-paru parah juga dapat terjadi ketika menghirup asam sulfat dalam paparan pendek jangka tunggal, seperti pneumonia kimia, fibrosis, bronkiektasi, dan peradangan.

Selain itu, seseorang yang mengonsumsi asam sulfat dapat menyebabkan luka bakar langsung ke mulut, tenggorokan, laring, esofagus dan stoma (lubang di perut). Kondisi tersebut mengakibatkan edema, obstruksi jalan napas, dan kesulitan membersihkan sekresi bronkial.

Seseorang yang mungkin terkena bahaya asam sulfat dapat mengenali kondisi tubuhnya dari beberapa gejala. Adapun, gejala yang tampak akibat serangan asam sulfat, antara lain disfagia (kesulitan menelan), muntah, pendarahan, hematemesis (muntah darah), diare dan sakit perut.

Dari gejala tersebut seseorang dapat mengalami kondisi berikut, seperti kolaps peredaran darah, asidosis metabolik, hipoksia (oksigen dalam tubuh menurun), gagal ginjal akut, hemolisis (kerusakan membran sel darah merah), dan koagulasi intravaskuler tersebar.

RACHEL FARAHDIBA R  | ALIF ILHAM FAJRIADI

Pilihan Editor: Gibran Salah Sebut Asam Sulfat untuk Ibu Hamil Harusnya Asam Folat, Bisa Bahaya Jika Tertukar

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus