Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bahaya Third Hand Smoke, Racun yang Tertinggal di Sekitar Perokok

Bukan hanya perokok aktif dan perokok pasif, third hand smoke atau racun rokok yang tertinggal di benda-benda sekitar juga berbahaya untuk kesehatan.

25 Juli 2019 | 10.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Foto ilustrasi. Dok: StockXpert

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda tentu sudah mengenal perokok pasif, orang yang tidak merokok tapi menghirup asap dari perokok di sekitarnya. Orang ini memiliki risiko kesehatan yang sama dengan perokok.

Kini Anda juga harus tahu third hand smoke, yaitu residu bahan kimia berbahaya dari  asap rokok. Residu ini biasanya tertinggal lama di permukaan benda-benda yang ada di sekitar perokok, seperti pakaian, rambut, perabotan di rumah atau kafe, hingga mobil. Bahayanya, residu itu juga bisa meracuni orang yang menyentuh atau menghirupnya. Ketika residu asap rokok yang berbahaya ini terakumulasi, maka akan tercipta lingkungan yang beracun dan berbahaya, terutama bagi anak-anak.

Mungkin banyak orang mengira cara mengatasinya cukup dengan membuka jendela atau menyalakan pendingin ruangan saja. Tapi ternyata cara ini tak akan cukup untuk menghilangkan racun third hand smoke.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perabotan hingga yang terkecil sekalipun harus benar-benar dicuci dan dibersihkan secara berkala untuk memastikan tidak ada endapan residu dari aktivitas merokok. Bayangkan berbahayanya ketika anak-anak atau bayi yang masih berada di fase oral kerap memasukkan benda-benda di sekitarnya ke mulut. 

Penelitian terbaru University of California menyebut bahwa menghirup residu asap rokok atau third hand smoke selama 3 jam saja dapat mengganggu kesehatan pernapasan orang yang tidak merokok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para ahli dalam penelitian ini melibatkan empat orang sehat non-perokok. Mereka diminta menghirup third hand smoke selama tiga jam di sebuah laboratorium di UC San Francisco. Kemudian, diteliti RNA (hasil transkripsi DNA) mereka untuk mendeteksi ada tidaknya perubahan dalam ekspresi gen.

Hasilnya, ditemukan 382 gen yang sangat terpengaruh dan tujuh lainnya tidak terpengaruh. Artinya, menghirup third hand smoke selama tiga jam secara signifikan mengubah ekspresi gen seseorang, terutama yang berhubungan dengan epitel pernapasan.

Menghirup residu asap rokok dianggap sebagai oxidative stress yang berpotensi merusak DNA. Risiko jangka panjangnya adalah penyakit kanker.

Seseorang memang tidak menderita kanker hanya dengan menghirup third-hand smoke selama tiga jam. Namun jika hal ini terjadi terus menerus dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin ada konsekuensi kesehatan yang jadi taruhannya.

SEHATQ.COM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus