Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda tentu sudah mengenal perokok pasif, orang yang tidak merokok tapi menghirup asap dari perokok di sekitarnya. Orang ini memiliki risiko kesehatan yang sama dengan perokok.
Kini Anda juga harus tahu third hand smoke, yaitu residu bahan kimia berbahaya dari asap rokok. Residu ini biasanya tertinggal lama di permukaan benda-benda yang ada di sekitar perokok, seperti pakaian, rambut, perabotan di rumah atau kafe, hingga mobil. Bahayanya, residu itu juga bisa meracuni orang yang menyentuh atau menghirupnya. Ketika residu asap rokok yang berbahaya ini terakumulasi, maka akan tercipta lingkungan yang beracun dan berbahaya, terutama bagi anak-anak.
Mungkin banyak orang mengira cara mengatasinya cukup dengan membuka jendela atau menyalakan pendingin ruangan saja. Tapi ternyata cara ini tak akan cukup untuk menghilangkan racun third hand smoke.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perabotan hingga yang terkecil sekalipun harus benar-benar dicuci dan dibersihkan secara berkala untuk memastikan tidak ada endapan residu dari aktivitas merokok. Bayangkan berbahayanya ketika anak-anak atau bayi yang masih berada di fase oral kerap memasukkan benda-benda di sekitarnya ke mulut.
Penelitian terbaru University of California menyebut bahwa menghirup residu asap rokok atau third hand smoke selama 3 jam saja dapat mengganggu kesehatan pernapasan orang yang tidak merokok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para ahli dalam penelitian ini melibatkan empat orang sehat non-perokok. Mereka diminta menghirup third hand smoke selama tiga jam di sebuah laboratorium di UC San Francisco. Kemudian, diteliti RNA (hasil transkripsi DNA) mereka untuk mendeteksi ada tidaknya perubahan dalam ekspresi gen.
Hasilnya, ditemukan 382 gen yang sangat terpengaruh dan tujuh lainnya tidak terpengaruh. Artinya, menghirup third hand smoke selama tiga jam secara signifikan mengubah ekspresi gen seseorang, terutama yang berhubungan dengan epitel pernapasan.
Menghirup residu asap rokok dianggap sebagai oxidative stress yang berpotensi merusak DNA. Risiko jangka panjangnya adalah penyakit kanker.
Seseorang memang tidak menderita kanker hanya dengan menghirup third-hand smoke selama tiga jam. Namun jika hal ini terjadi terus menerus dalam jangka panjang, bukan tidak mungkin ada konsekuensi kesehatan yang jadi taruhannya.
SEHATQ.COM